Review Majalah TOP

0

Oleh:

Hengki Herwanto – Ketua Museum Musik Indonesia

Majalah Top

Jakarta 1973-1976

Benny Soebardja, pimpinan grup Giant Step asal Bandung

Pada awalnya majalah TOP merupakan majalah hiburan dengan konten musik yang minimal. Ukurannya juga lebih kecil. Setelah memperbarui izin terbit pada tanggal 20 Agustus 1974 dan izin cetak pada tanggal 28 Agustus 1974, majalah ini tampil dengan konten yang lebih berorientasi pada musik.  Nomor perdana terbit dan beredar pada tahun 1974. TOP dengan wajah baru ini dituliskankan sebagai “TOP-nomor 1 tahun ketiga”. Cover depan bergambar Emilia Contessa, penyanyi yang berasal dari Banuwangi. Juru potretnya adalah Sondang PN. Harga majalah dengan tebal 36 halaman ini dibandrol Rp 200,- termasuk bonus kalender dan poster dari musisi idola remaja saat itu, Donny Osmond.

Remy Sylado

Di lapangan, majalah yang terbit di Jakarta ini seperti berkompetisi dengan majalah Aktuil yang terbit di Bandung. Ada kesamaan dan ada perbedaan antara keduanya. Sama-sama majalah musik, ada nama pengurus yang sama yaitu Remy Sylado, ada cerita sampul, poster, dan puisi. Berita-berita artis yang di Aktuil diberi judul Indo Pop, di TOP diberi judul Indo Top. Perbedaan dua majalah ini juga cukup banyak. Salah satu yang menonjol adalah gaya penulisan yang lebih cenderung lugas dan berisi kritik tajam. Remy Sylado dan Sondang PN banyak mewarnai karakter majalah ini.

Beberapa istilah baru dalam dunia musik juga banyak dipopulerkan oleh majalah ini. Kosa kata seperti kugiran, blantika, musik cadas, perkulam dan sebagainya seringkali dipergunakan oleh para wartawannya. Selain Remy dan Sondang, beberapa wartawan musik lainnya juga mengisi tulisan dan foto. Ada nama Theodore KS, Martha Bourhan, Robani Bawi, Papo Parera dan juga Masheri Mansur. Lalu dari daerah ada Zatako (Medan), Daniel Alexey (Semarang), dan Iphiek Tanoyo (Jogya). Namun masih sering ditemukan juga tulisan-tulisan dan foto-foto yang tidak mencantumkan nama penulis atau fotografernya.

Sampul Majalah

Selain berisi tulisan-tulisan yang terkait dengan blantika permusikan, majalah ini juga memuat tulisan mengenai film, fashion, teater, dan juga sastra baik berupa cerpen maupun puisi. Perbandingan antara materi dalam negeri dan materi luar negeri sekitar 60% dan 40%. Seperti halnya majalah Aktuil, musik rock dan musik pop memperoleh porsi terbanyak. Menyusul kemudian jazz, balada, disco dan kadang masih memberi ruang untuk musik tradisi, keroncong dan dangdut.

Hal ini bisa terlihat dari pilihan artis-artis music yang pernah menjadi gambar sampul majalah ini. Dari jalur pop selain Emilia Contessa ada Arie Koesmiran, Tetty Kadi, Guruh Sukarno, Ida Royani, Deasy Arisandi A Riyanto, dan Lanny Sisters. Dari musik cadas ada Benny Soebardja, God Bless, Hookerman, Harry Roesli, Rose Kusumadewi, Bahtiar Taher, One Dee & Lady Faces, Deddy Stanzah dan Deddy Dores. Yang bau-bau musik jazz ada Benny Likumahuwa, Margie Segers, dan Albert Sumlang. Lalu nama-nama Iwan Abdurachman, Troubador, Jane Sahilatua juga terpilih, barangkali ini mewakili jenis musik balada atau folksong. Musisi luar negeri yang pernah menghiasi cover adalah Deep Purple, Rolling Stone, John Lennon, Jimmy Page, Bay City Rollers, Ray Charles dan David Essex.

Ahmad Albar, Vokalis Grup Band God Bless

Jenis musik untuk anak-anak juga tak luput dari garapan Top. Ada cover bergambar Chicha Koeswoyo yang terkenal dengan lagu Helly, nama anjing kesayangannya. Bahkan soal pentingnya lagu anak ini diulas panjang lebar sebagai cerita sampul oleh Remy Sylado. Bagaimana dengan Dangdut? Muncul nama Fadiah Elbash dan Reynold Panggabean (Orkes Tarantula).

Majalah TOP nomor terbesar yang tersimpan di MMI adalah Edisi 63 yang terbit tahun 1976. Cover depan disajikan foto dari seorang pembalap. Tebal majalah sudah meningkat menjadi 56 halaman dengan harga jual Rp 350,-

Sayang, majalah ini tidak bertahan lama. Tahun 1977 sudah tak bisa lagi kita temukan di kios-kios majalah. Bagaimanapun apresiasi layak kita berikan pada pengurus majalah ini. Tercatat sebagai pimpinan perusahaan adalah Zainal Abdi dengan penasihat ahli Mahbub Junaedi. Sedang S Wardoyo dan Eddy Kadarisman menempati posisi sebagai Redaksi/Penanggung Jawab. Kantornya berada di Jalan Prapatan I/5 Jakarta. (HHW-MMI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here