Rousady Mourny – Nostalgia Aceh Lon Sayang

0

ACEH

Type of Collection: Cassette
Artist/Group: Rousady Mourny
Album Title: Nostalgia Aceh Lon Sayang
Origin: Aceh Province
Language: Aceh
Year of Release: 1999
Label: MITA Record
Serial number: POPINA 002043
Contributor: Museum Musik Indonesia

Reference Link                          :

TRACKLIST

NO  Song TitleSongwriterLead Vocal
 SIDE A  
1Mita BeulanjaRousady MournyRousady Mourny
2Aceh Lon SayangRousady MournyRousady Mourny
3Cen Nee NeeRousady MournyRousady Mourny
4Teuku UmarRousady MournyRousady Mourny
5Bungong KeupulaNo DataErmita Mourny
 SIDE B  
1Adek Loun SayangRousady MournyRousady Mourny
2JamboNo DataRousady Mourny
3Geunang GeudongNo DataErmita Mourny
4Raja Si UjudRousady MournyRousady Mourny
5Aceh Lon SayangRousady MournyRousady Mourny

BIOGRAPHY

Rousady Mourny was an Indonesian singer and songwriter in the 80-90s era. He was born into a family of musicians in Meulaboh City, Aceh Province. His father was Ogek Mourny, a musician who founded the Indomo Orchestra, where the Indomo Orchestra was a group that introduced and popularized music in the West Aceh region in the 1960s. In his musical career, Rousady also followed in his father’s footsteps by singing many Acehnese songs.

ABOUT ALBUM

This cassette album, entitled Nostalgia “Aceh Lon Sayang” (which means My Dear Aceh) is an album produced in Langsa City by Rousady Mourny in 1999. This album contains 10 songs, all of which are Acehnese songs. This album is a nostalgic album of Acehnese folk songs sung with the Aceh Pop genre. The musical arrangements on this album were made by involving musicians from Langsa City, Aceh. Of the 10 songs, 7 of them are songs composed by Rousady Mourny. The famous Aceh songs on this tape are: Aceh Lon Sayang and Jambo.

STORY

Aceh is one of the provinces in Indonesia whose capital city is Banda Aceh. The regional language that is widely used here is Acehnese. Aceh is considered the place where the spread of Islam began in Indonesia, so this province is also known as the “Serambi Makkah” because of the thick Islamic culture there. Aceh has a variety of arts and cultures, including dance and music. Here we present two Acehnese traditional songs in this album along with their lyrics and meanings.

  1.  “Aceh Lon Sayang”

“Aceh Lon Sayang” Song Lyric:

Daerah Aceh, tanoh lon sayang

Nibak tempat nyan, lon udep matee

Tanoh keuneubak, indatu moyang

Lampoh deungon blang luah bukeon lee

Tanoh kenuneubak, na so peutimang

Na so peuseunang, keureuja matee

Hate nyang susah, lon rasa seunang

 Aceh lon saying, sampo’an matee

Hate nyang susah, lon rasa seunang

Aceh lon saying, sampo’an matee

Aceh is an area rich in God-given natural resources so that its people can live prosperously from the products of their land and nature. This song also contains expressions of gratitude and love for the rich land of Aceh.

  • “Jambo”

“Jambo” Song Lyric:

Jambo – jambo, Hai jambo sinan diblang

Jambo – jambo, Hai jambo sinan manyang

Jino ka’troh musem mugo, Adun ado bek lalo le

Jak’ee ta jak laju jino, Bek lalo le, pula pade

Jambo – jambo, Hai jambo sinan diblang

Jambo – jambo, Hai jambo sinan manyang

Watee musem pade kuneng, Kana sigam adeh jambo

Anek dara dijak mu’een, Kana sigam, paroh tulo

The meaning of the word Jambo is a simple cottage. This song is the most familiar song and is often sung by the Acehnese at all ages. The song “Jambo” is also often sung to accompany dances in Aceh. The meaning of this song tells how the atmosphere of a beautiful village with rice plants that always thrives even though it is in the dry season. The view of yellowing land and rice and farmers plowing the fields accompanied by children playing happily is the description of this song.

VALUE

The following are the important values contained in this album :

  1. This cassette album was produced in Langsa City, Aceh and all the songs are sung in the Acehnese language.
  2. The process of making music on this album was made by musicians in Langsa City.
  3. Most of the songs on this album were composed and sung by Rousady Mourny himself.

(Writer: Ari Yusuf – Museum Musik Indonesia)

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Biography

Rousady Mourny adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu Indonesia di era 80-90-an. Dia dilahirkan dari keluarga musisi di Kota Meulaboh, Provinsi Aceh.  Ayahnya adalah Ogek Mourny, seorang musisi yang mendirikan Orkes Indomo, dimana Orkes Indomo adalah  kelompok yang memperkenalkan dan mempopulerkan musik di wilayah Aceh Barat pada era 60-an. Dalam karir musiknya, Rousady juga mengikuti jejak ayahnya dengan  banyak menyanyikan lagu-lagu daerah Aceh.

About Album

Album kaset yang berjudul Nostalgia “Aceh Lon Sayang” (Yang artinya Aceh Ku Sayang) ini merupakan album  yang diproduksi di Kota Langsa oleh Rousady Mourny pada tahun 1999. Album ini berisikan 10 buah lagu, dimana semuanya adalah lagu berbahasa Aceh. Album ini merupakan album nostalgia lagu daerah Aceh yang dinyanyikan dengan mengusung genre musik Pop Aceh. Aransemen musik di album ini dibuat dengan melibatkan para musisi dari Kota Langsa, Aceh. Dari 10 lagu, 7 di antarnya merupakan lagu yang dia ciptakan sendiri. Lagu Aceh yang terkenal di kaset ini adalah: Aceh Lon Sayang dan Jambo.

Story

Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang ibu kotanya adalah Kota Banda Aceh. Bahasa daerah yang banyak digunakan di sini adalah Bahasa Aceh. Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Agama Islam di Indonesia sehingga, Provinsi ini juga dikenal dengan nama “Serambi Makkah” karena kentalnya budaya Islam di sana. Aceh memiliki beragam seni dan budaya, diantaranya adalah seni tari dan musik. Berikut kami sajikan dua lagu daerah khas Aceh beserta lirik dan maknanya.

  1. Lagu “Aceh Lon Sayang”

Lirik lagu Aceh Lon Sayang:

Daerah Aceh, tanoh lon sayang

Nibak tempat nyan, lon udep matee

Tanoh keuneubak, indatu moyang

Lampoh deungon blang luah bukeon lee

Tanoh kenuneubak, na so peutimang

Na so peuseunang, keureuja matee

Hate nyang susah, lon rasa seunang

 Aceh lon saying, sampo’an matee

Hate nyang susah, lon rasa seunang

Aceh lon saying, sampo’an matee

Aceh Lon Sayang artinya adalah Acehku Sayang. Lagu ini memiliki makna kecintaan masyarakat Aceh terhadap tanah lahirnya. Aceh adalah daerah yang kaya akan sumber daya alam pemberian Tuhan sehingga masyarakatnya bisa hidup makmur dari hasil tanah dan alamnya. Lagu ini juga berisi ungkapan rasa syukur dan cinta terhadap tanah Aceh yang kaya.

  • Lagu “Jambo”

Lirik Lagu Jambo:

Jambo – jambo, Hai jambo sinan diblang

Jambo – jambo, Hai jambo sinan manyang

Jino ka’troh musem mugo, Adun ado bek lalo le

Jak’ee ta jak laju jino, Bek lalo le, pula pade

Jambo – jambo, Hai jambo sinan diblang

Jambo – jambo, Hai jambo sinan manyang

Watee musem pade kuneng, Kana sigam adeh jambo

Anek dara dijak mu’een, Kana sigam, paroh tulo

Arti kata Jambo adalah pondok sederhana. Lagu ini adalah lagu yang paling akrab dan sering dinyanyikan oleh Masyarakat Aceh di segala usia. Lagu “Jambo” juga sering dibawakan untuk mengiringi tari-tarian di Aceh. Makna dari lagu ini menceritakan bagaimana suasana desa yang asri dengan tanaman padi yang selalu tumbuh dengan suburnya walalupun sedang musim kemarau. Pemandangan lahan dan padi yang menguning serta petani yang membajak sawah ditemani anak-anak yang berlalu-lalang dengan keceriaan itulah gambaran lagu ini.

VALUE

Berikut adalah nilai-nilai penting yang terdapat pada Album ini, yaitu :

  1. Album kaset ini diproduksi di Kota Langsa, Aceh dan semua lagunya dinyanyikan dengan bahasa Aceh.
  2. Proses pembuatan musik di album ini dibuat oleh para musisi yang ada di Kota Langsa
  3. Sebagian besar lagu yang ada di album ini diciptakan dan dinyanyikan oleh Rousady Mourny sendiri.

Writer: Ari Yusuf – Museum Musik Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here