ASMINDAR DARWIS DAN RUSTAM RASCHANI – GAMAD , JOGED PANTJANG JERMAL

0

WEST SUMATRA

Type of Collection: Cassette
Artist/Group: Asmindar Darwis- Rustam Raschani
Album Title: Gamad, Joget Pancang Jermal
Origin: West Sumatera
Language: Minang
Year of Release:1982
Label: Tanama Record
Serial Number: No data
Contributor : Museum Musik Indonesia, Malang, 2021
 

Reference link: https://www.worldcat.org/title/joget-pancang-jermal-bintang-malam/oclc/26277021

Tracklist

NOSong TitleSongwriterVocal
 SIDE A:
01Endong – EndongNo dataRustam Raschani
02Joget Pancang JermalNo dataRustam Raschani/ Asmindar Darwis
03Joget TalibunNo dataAsmindar Darwis
04Lagu DuoNo dataRustam Raschani
05Bungo KarangNo dataAsmindar Darwis
    
 SIDE B:  
01Kaparinyo Pulau BatuNo dataRustam Raschani/ Asmindar Darwis
02Bungo TanjuangNo dataAsmindar Darwis
03Simambang TinggiNo dataRustam Raschani
04Bintang MalamNo dataAsmindar Darwis
05Joget RosmaniNo dataRustam Raschani/ Asmindar Darwis

Biography

Rustam Raschani was born in the city of Padang, West Sumatra, on June 19, 1948. He married Isnawati, a woman from Pitalah, Padang Panjang, on February 8, 1984. From this marriage they have three children, namely Riski Saputra, Ratna Permata Sari, and Achtara Trianda. His father is Rasyidin who comes from Tarusan, South Coast, West Sumatra. His mother is Chairani Chaniago from Andaleh, Padang city.

Rustam was born as a normal child, but at the age of one year he contracted smallpox on his face. Through traditional medicine, the smallpox on his face was successfully cured, but his eyes were exposed to sulfur and he became blind.

About Album

In this album, Rustam Raschani has a duet with Asmindar Darwis in the song “Joget Pancang Jermal” (Pancang Jermal Dance) which is also the title of this album. Pancang Jermal  are bamboo stakes installed on the beach (many on Deli beaches), which are useful for catching fish. While Asmindar Darwis himself is a singer from the El Suraya orchestra group from Medan which appeared in 1977.

Story

Gamad or Gamat is a type of Minangkabau traditional music that developed on the west coast of West Sumatra. This music was born as a result of the mingling between Minangkabau indigenous culture and Western culture (acculturation). Until now still live in Minangkabau society, especially in the city of Padang. Even so, Gamat music is still considered as belonging to and part of their tradition. There is a sense of responsibility for the Minangkabau community to preserve it.

The form of Gamat’s musical ensemble consists of a combination of vocals and instrumentals. Traditionally using the violin, accordion, guitar, drums, and bass as instruments. Vocals act as songwriters whose lyrics are in the form of Minangkabau rhymes which are metaphorical (figuratively).

These two terms (“Gamad” or “Gamat”) for certain circles can sometimes be a matter of principle. In general, Minang people, both those who live in the village and those in the overseas (outside West Sumatra) are familiar with these two words. When asked. at least they know the title of one of the songs usually sung by this music, for example the song Kaparinyo. For those who have a deeper attention to music, may be able to show the characteristics of this music. The use of accordion, violin, and drums in the music where the singers and musicians are usually elders. That’s about the knowledge of ordinary people when asked about Gamat.

Value

This album depicts a disabled person who still cares about the arts and culture of his own area. Motivation for those of us who are more normal than the artists on this album.

Writer: Anang Maret Tri Basuki- Indonesian Music Museum

>>>>>>>>>>>>>>> 

Biography

Rustam Raschani lahir di kota Padang, Sumatra Barat, pada 19 Juni 1948.  Ia menikah dengan Isnawati seorang perempuan asal Pitalah, Padang Panjang, pada 8 Februari 1984. Dari pernikahanya  telah dikaruniai tiga orang anak, yaitu Riski Saputra, Ratna Permata Sari, dan Achtara Trianda. Ayahnya adalah Rasyidin yang berasal dari Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Ibunya Chairani Chaniago  dari Andaleh, kota Padang.

Rustam terlahir sebagai anak yang normal, namun pada usia satu tahun ia terserang penyakit cacar di wajahnya. Melalui pengobatan tradisional, penyakit cacar di wajahnya berhasil disembuhkan, tetapi matanya terkena belerang sehingga mengalami kebutaan.

About Album

Dalam Album ini rustam Raschani berduet dengan Asmindar Darwis  dalam lagu Joget Pancang Jermal yang juga sebagai judul album ini. Pancang Jermal merupakan pancang bambu yang di pasang di tepi pantai (banyak di pantai Deli), yang berguna untuk menjaring ikan. Sedangkan Asmindar Darwis sendiri adalah penyanyi dari grup orkes El Suraya dari Medan yang muncul pada tahun 1977.

Story

Gamad atau Gamat adalah salah satu jenis musik tradisional Minangkabau yang berkembang di daerah pantai barat Sumatra Barat. Musik ini lahir akibat perbauran antara budaya pribumi Minangkabau dan budaya Barat (akulturasi).  Sampai sekarang tetap hidup dalam masyarakat Minangkabau, khususnya di Kota Padang. Walaupun begitu musik Gamat tetap dianggap sebagai milik dan bahagian dari tradisi mereka. Ada rasa tanggung jawab bagi masyarakat tersebut untuk melestarikannya.

Bentuk ansambel musik Gamat terdiri atas gabungan vokal dan instrumental. Secara tradisional menggunakan biola, akordeon, gitar, gendang, dan bas sebagai instrumennya. Vokal berperan sebagai pembawa lagu yang liriknya berupa pantun-pantun Minangkabau yang bersifat metafor (kiasan).

Dua istilah ini (“Gamad” atau “Gamat”) bagi kalangan tertentu kadang-kadang bisa menjadi suatu hal yang prinsip. Pada umumnya orang Minang baik yang tinggal di kampung maupun yang berada di rantau (di luar Sumatra Barat) tahu dengan kedua kata ini.  Bila ditanya. setidak-tidaknya mereka tahu salah satu judul lagu yang biasa dinyanyikan oleh musik ini, misalnya lagu Kaparinyo. Bagi mereka yang punya perhatian lebih dalam terhadap musik, mungkin dapat menunjukkan ciri khas musik ini.  Penggunaan akordeon, biola, dan gendang dalam permainannya yang penyanyi dan pemusiknya biasanya orang tua-tua. Begitulah kira-kira pengetahuan orang awam bila ditanya tentang Gamat.

Value

Dalam album ini mengambarkan seorang yang cacat tubuh yang masih peduli dengan seni budaya daerahnya sendiri. Motivasi bagi kita yang lebih normal dari seniman di album ini.

Writer: Anang Maret Tri Basuki – Museum Musik Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here