LINGKUNG SENI SURYANA GROUP – DEGUNG INSTRUMENTALIA RAMPAK SULING

0

WEST JAVA

Type of Collection: Cassette
Artist/Group: Lingkung Seni Suryana Group
Album Title: Degung Instrumentalia Rampak Suling
Origin: Provinsi West Java
Language: Instrumentalia
Year of Release: 1995
Label: Gita Records
Serial Number: No Data
Contributor : Museum Musik Indonesia, Malang, 2021
 

Reference link:

Tracklist

NOSong TitleSongwriterVocal
 SIDE A :
1Mimiti BegerNo dataLingkung Seni Suryana Group
2Gaya SariNo dataLingkung Seni Suryana Group
3Lingkung LemburNo dataLingkung Seni Suryana Group
4TakeawayNo dataLingkung Seni Suryana Group
5BandungNo dataLingkung Seni Suryana Group
  
 SIDE B :
1Ayun AmbingNo dataLingkung Seni Suryana Group
2ColenakNo dataLingkung Seni Suryana Group
3Reumbeuy BandungNo dataLingkung Seni Suryana Group
4Karedok LeunruNo dataLingkung Seni Suryana Group
5Karatagun PahlawanNo dataLingkung Seni Suryana Group

Biography

Ujang Suryana is known as the leader of Lingkung Seni Suryana Group. The address is Pakutandang Ciparay, Bandung Regency. In the 1980s the Ujang Suryana style gamelan was very popular and had the characteristic like a flute sound.

About Album

Album Degung Instrumentalia Rampak Suling Mimiti Beger contains 10 compositions. Released by Mitra Gita Indah Metropolitan Indonesia. It is a documentation of the work of Lingkung Seni Suryana Group led by Ujang Suryana. Listening to this album takes us to a realm of peace and majesty. The sound of the gamelan is combined with the harmonious sound of drums and flutes.

Story

From the book Teaching Materials for Nusantara Music II, Dadang Hermawan Hadliansyah, Edu Publisher, Univ.Muhammadiyah Tasikmalaya, 2019, it is stated that gamelan degung has two meanings. First, the degung as a barrel (scale) which is part of the Salendro barrel. Second, degung in the sense of gamelan equipment. Literally degung means art that is used for the splendor (majesty) of noble dignity or “deg, ngadeg kanu agung” which means we must always face and worship God Almighty.

Gamelan Degung art is estimated to have existed since the 18th century and has developed into art among the nobles of Cianjur Regency during the reign of RAA Haji Muharam Wiranatakusumah V (1912-1920), which later developed in Bandung following his assignment as Regent in Bandung Regency in 1920.

In the development of the era, gamelan degung get additional drums and flutes.

Value

Sundanese culture is one of the cultures that developed in West Java Province. One of the characteristic of its musical culture is gamelan degung.

Writer: Abdul Malik-Museum Musik Indonesia

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Biography

Ujang Suryana dikenal sebagai pimpinan Lingkung Seni Suryana Group. Beralamat di Pakutandang Ciparay Kabupaten Bandung. Tahun 1980-an Degung gaya Ujang Suryana sangat populer dan memiliki ciri khas permainan suling.

About Album

Album Degung Instrumentalia Rampak Suling Mimiti Beger memuat 10 komposisi.Dirilis oleh Mitra Gita Indah Metropolitan Indonesia.Merupakan dokumentasi karya Lingkung Seni Suryana Group pimpinan Ujang Suryana. Mendengarkan album ini membawa kita ke alam kedamaian dan keagungan. Bunyi degung dipadu suara kendang dan suling yang harmonis.

Story

Dari buku Bahan Ajar Musik Nusantara ll, Dadang Hermawan Hadliansyah, Edu Publisher, Univ.Muhammadiyah Tasikmalaya, 2019, disebutkan degung memiliki dua arti. Pertama, degung sebagai laras (tangga nada) yang merupakan bagian dari laras Salendro. Kedua, degung dalam pengertian perangkat gamelan. Secara harfiah degung mengandung arti sebagai kesenian yang digunakan bagi kemegahan (keagungan) martabat bangsawan atau “deg, ngadeg kanu agung” yang maknanya kita harus senantiasa  menghadap dan beribadah kepada Tuhan Yang Yang Maha Esa.

Seni degung diperkirakan telah ada sejak abad ke-18 dan telah berkembang menjadi seni di kalangan bangsawan Kabupaten Cianjur pada masapemerintahan RAA Haji Muharam Wiranatakusumah V (1912-1920), yang kemudian berkembang  di Bandung seiring penugasannya sebagai Bupati di Kabupaten Bandung pada tahun 1920.

Dalam perkembangan jaman, degung mendapatkan tambahan kendang dan suling.

Value

Budaya Sunda merupakan salah satu budaya yang berkembang di Provinsi Jawa Barat. Salah satu penanda budaya adalah musik Degung.

Writer: Abdul Malik-Museum Musik Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here