Ancy La Ricci – Ikau Tonji

0

SOUTH SULAWESI

Type of Collection: Cassette
Artist/Group: Ancy La Ricci
Album Title: Album Pop Makassar – Ikau Tonji
Origin: South Sulawesi
Language: Makassar
Year of Release: No Data
Label: Libel Record
Serial Number: No Data
Contributor: Museum Musik Indonesia, Malang – 2021

Reference Links:

Tracklist

NoSong TitleSongwriter
 SIDE A 
1I Kau TonjiAbidin Syam/Ancy La Ricci
2Butta KalassukangkuSila Leo/Ancy La Ricci
3AmmakkuAbidin Syam/Ancy La Ricci
4Bello Bello TallassakkuA. Rasyid Anhado
5Tappu Kana SikaliaA. Rasyid Anhado
 SIDE B 
1Angngapa Nania KammayyaAK. Dolles/Ancy La Ricci
2Tapu RipalaHerman Tanjung/Ancy La Ricci
3Boli’kamma Kumakkale KaleHerman Tanjung/Ancy La Ricci
4JanjinnuAbidin Syam/Ancy La Ricci
5Laku ApamiHerman Tanjung/Ancy La Ricci

About Artist

Ancy Laricci was born on August 17, 1953 in Enrekang, Makassar, South Sulawesi with the name Syamsir Arifin. This legendary singer died at the Stella Makassar Hospital, Sunday morning, October 18, 2017 due to asthma. The maestro of this folk song died at the age of 65 years. Before being buried in Moncobalang Village, Barombong District, Gowa Regency, South Sulawesi in Monday morning, October 9, 2017. Ancy Laricci’s body is buried at the funeral home at Jalan Hertasning Barat 4 number 25B, Makassar, adjacent to the PT. PLN office.

About Album

Ikau Tonji’s album is a Makassar pop album where Ancy Laricci is not only involved as a singer and songwriter. But he is also one of the music director with Pance and Harry Anggoman. Pance F Pondaag’s involvement as arranger and producer makes this album quite special. Because Pance F Pondaag has long been known as a singer who has quite a name and is also a musician who has produced many works.  The themes raised in this album are mostly about love.

Story

Ancy Laricci’s career journey to become a famous singer turned out to be a lot of challenges. His life was quite difficult before making Ancy work anything before achieving his dream of becoming a singer. He once madde his living as a tailor in a small wooden stall on jalan Cendrawasih, Makassar. He really likes to sing, but he doesn’t want to sing in the streets, because he thinks it’s inappropriate for a work of art to be valued so cheaply. The principle he has will not sell his music at a cheap price, but his work must be sold at a high price.

After moving to Jakarta, Ancy began to focus on the world of singing. It was not easy for him to penetrate the capital’s recording studio. Before becoming a singer, he was willing to be a construction worker and a parking attendant. His life began change when he managed to release a music album. Ancy was quite surprised when a reggae song entitled Nona Manis which he performed with the UB2 group exploded in the market. The cassette sold 600 thousand copies.

This distinctive voice singer has song works that have spread throughout the country. He Has a wealth of experience and has been in the world of regional and national music. In addition, his figure has become an icon for the preservation of Makassar folk songs. And provide inspiration and become a teacher for local singers to continue working to maintain the authenticity of Makassar folk songs.

This Legendary musicians as well as senior musicians who are famous for Bugis Makassar folk songs have created around 100 songs that are quite famous. Among other song  are: Pantai Losari, Tena Ruanna and Nona Manis. Other famous songs are Sajang Rennu, Balo Lipa, I Kau Tonji, Janda, Jangko Taku, Kualeanna Tallanga Natoalia and others.

Ancy Laricci is indeed a musician and singer who has extraordinary talent. This Makassar native son, besides being able to sing, also masters various musical instruments. The songs he has written are of various genres, from pop, reggae and even dangdut. The song namely Pantang Bicara Dua Kali can be said to be the song that raised Anci Larrici’s name in the world Indonesian dangdut. While the dangdut song Sayang Di Sayang written by Ancy for the album Mutiara Hitam is also not an ordinary dangdut song. Anci incorporates Malay Deli elements in this song so that it sounds more unique. It is also noted that one of Makassar’s popular songs entitled Tena Ruanna by Abidin Syam was once performed by Acny Larrici in the kroncong version.

In 2017 Ancy Larrici was involved in major event in South Sulawesi, namely Makassar International Eight Festival & Forum 2017 (MIEFF) or Eight Festival. Called F8 because  this festival combines all creative potential. Namely Fashion, Food, Fiction Writers and Fonts, Fine Art, Folks, Fusion Music, Flora & Fauna and Film. And, all of them are rooted in local traditions and culture. This event was held at the Losari Beach Pavilion on September 6-10 in Makassar.

One of the icons of the Eight festival (F8), The Legend of Makassar is the idea of Makassar Mayor Danny Pomanto. At the event, there was a special stage for local musicians and singers in The Legend of Makassar, where Ancy Larrici acted as producer and arranger music with Ichal Azis. They are displayed to entertain guests from home and abroad.

Value

Local songs can increase pride in diversity because it is impossible for someone else to raise it. The love-themed songs in this album have fairly broad meaning, not only love for one’s partner, but also feeling of love for mother (parents). Love also teaches us about caring and appreciating life. It’s not easy to create song lyrics and compose them in music. But this album is able to combine it well enriching the repertoire of regional pop music, especially the Makassar area.

(Writer: Ratna Sakti Wulandari-Museum Musik Indonesia)

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

About artist

Anci Laricci lahir pada 17 Agustus 1953 di Enrekang, Makassar, Sulawesi Selatan dengan nama Syamsir Arifin. Penyanyi legendaris ini meninggal di Rumah Sakit Stella Maris Makassar, Minggu pagi tanggal 18 Oktober 2017 karena penyakit asma yang dideritanya. Sang maestro lagu daerah ini tutup usia 65 tahun. Sebelum dikebumikam di Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Senin pagi 9 Oktober 2017. Jenazah Ancy Laricci disemayamkan di rumah duka di Jalan Hertasning Barat 4 Nomor 25 B, Makassar, berdekatan dengan Kantor PT PLN.

About album

Album Ikau Tonji merupakan album pop Makassar dimana Ancy Laricci tidak hanya terlibat sebagai penyanyi dan pencipta lagu saja.  Tapi juga merupakan salah satu music director bersama Pance dan Harry Anggoman. Keterlibatan Pance F Pondaag sebagai arranger sekaligus produser menjadikan album ini cukup istimewa. Karena Pance F Pondaag telah lama dikenal sebagai penyanyi yang cukup punya nama dan juga musisi yang banyak melahirkan karya.

Tema yang diangkat dalam album ini sebagaian besar bertemakan tentang cinta. 

Story

Perjalanan karier seorang Ancy Laricci untuk menjadi seorang penyanyi terkenal ternyata sangat berliku. Kehidupannya dulu yang cukup sulit membuat Ancy bekerja apapun sebelum mencapai mimpinya menjadi seorang penyanyi. Ia pernah menggantungkan hidupnya dengan menjadi penjahit di sebuah lapak kayu kecil di Jalan Cendrawasih, Makassar. Ia memang suka menyanyi, namun pantang baginya mengamen, karena menurutnya tak pantas jika sebuah karya seni dihargai sangat murah. Prinsip yang dimilikinya tidak akan mengobral musik dengan mengamen, tetapi berkarya itu harus dijual mahal.

Setelah hijrah ke Jakarta, Anci mulai fokus pada dunia menyanyi. Tak mudah baginya untuk menembus dapur rekaman ibukota. Sebelum jadi penyanyi, ia rela menjadi kuli bangunan dan tukang parkir. Kehidupannya mulai berubah ketika ia berhasil merilis album musik. Anci cukup kaget ketika lagu reggae berjudul Nona Manis yang dibawakannya bersama grup UB2 meledak di pasaran. Kasetnya pun laku 600 ribu keping.

Penyanyi bersuara khas ini memiliki karya lagu yang telah tersebar di pelosok negeri. Mempunyai segudang pengalaman dan telah malang melintang di dunia musik daerah hingga nasional. Selain itu, sosoknya telah menjadi ikon pelestarian lagu-lagu daerah Makassar. Dan memberikan inspirasi serta menjadi guru bagi penyanyi lokal untuk terus berkarya menjaga keaslian lagu daerah Makassar.

Musisi legendaris sekaligus musisi senior yang tenar dengan lagu daerah Bugis-Makassar telah menciptakan sekitar 100 lagu yang cukup tenar. Antara lain lagu Pantai Losari, Tena Ruanna dan Nona Manis. Lagu lain yang terkenal yaitu Sajang Rennu, Balo Lipa, I Kau Tonji, Janda, Jangko Taku, Kualeanna Tallanga Natoalia dan lainnya.

Anci Laricci memang musisi dan penyanyi yang punya bakat luar biasa. Putra asli Makassar ini selain bisa menyanyi juga menguasai berbagai alat musik. Lagu yang telah ditulisnya pun dari berbagai genre, dari pop, reggae dan bahkan dangdut. Lagu Pantang Bicara Dua Kali boleh dikatakan lagu yang menaikkan nama Anci Laricci dalam dunia Dangdut Indonesia. Sementara lagu dangdut ‘Sayang Di Sayang’ yang ditulis Anci untuk album ‘Mutiara Hitam’ ini juga bukan lagu dangdut biasa. Anci memasukkan unsur Melayu Deli pada lagu ini sehingga terdengar lebih unik. Tercatat pula bahwa salah satu lagu populer Makassar berjudul Tena Ruanna karangan Abidin Syam pernah dibawakan Ancy La Ricci dalam versi keroncong.

Tahun 2017 Ancy Laricci terlibat dalam event besar di Sulawesi Selatan yaitu Makassar International Eight Festival & Forum 2017 (MIEFF) atau Eight Festival (F8). Disebut F8 karena festival ini memadukan seluruh potensi kreatif. Yaitu Fashion, Food, Fiction Writers & Fonts, Fine Art, Folks, Fusion Music, Flora & Fauna, dan Film. Dan, kesemuanya itu berakar pada tradisi serta budaya lokal. Event ini digelar di Anjungan Pantai Losari tanggal 6-10 September di Makassar.

Salah satu icon Eight Festival (F8), The Legend of Makassar adalah gagasan Walikota Makassar Danny Pomanto. Pada acara tersebut, ada panggung khusus bagi musisi-musisi dan penyanyi -penyanyi lokal dalam acara The Legend of Makassar, dimana Anci Laricci bertindak sebagai produser sekaligus mengaransemen musik bersama Ichal Azis. Mereka ditampilkan untuk menghibur para tamu dari dalam dan luar negeri.

Value

Lagu daerah dapat meningkatkan kebanggaan terhadap keanekaragaman karena tidak mungkin orang lain yang membesarkannya. Lagu-lagu bertema cinta dalam album ini memiliki artian yang cukup luas, tidak hanya cinta terhadap pasangan, tetapi juga perasaan cinta kepada ibu (orangtua). Cinta juga mengajarkan kita tentang kepedulian dan menghargai kehidupan. Tak mudah menciptakan lirik lagu dan menggubahnya dalam alunan nada. Tetapi album ini mampu memadukannya dengan baik sekaligus memperkaya khasanah musik pop daerah, khususnya daerah Makassar.

(Writer: Ratna Sakti Wulandari-Museum Musik Indonesia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here