Muhammad Taufiq Shaleh Saguanto: Owner Museum Daur Ulang & Hot Bottle Recycle Company

2

Siang itu seseorang bertubuh ‘kelas berat’ datang ke Museum Musik Indonesia. Kami memaknai setiap tamu adalah malaikat pembawa rejeki. Mas Taufik Saguanto, owner Museum Daur Ulang & Hot Bottle Recycle Company, akhir-akhir ini memang kerap ke Museum Musik Indonesia di Jl.Nusakambangan 19 Kota Malang.Keceriaan, energi positif  dan hal-hal baru sering muncul saat Beliau hadir. Disela-sela jagongan gayeng, Mas Taufik meminta soft copy logo Museum Musik Indonesia. Dan sesuai janji, Selasa, 9 Feb 2021. Mas Taufik mengantar 2 macam badge Museum Musik Indonesia dan rompi. Langsung dikenakan Pak Hengki Herwanto, Ketua Museum Musik Indonesia. Pas dan nyaman dikenakan. Museum Musik Indonesia menghaturkan terima kasih kepada Mas Taufiq untuk hadiah badge dan rompi.

Mas Taufiq Saguanto aktif melakukan wawancara untuk poscastnya di Museum Musik Indonesia: Arief Wibisono (Bison) tentang buku Sejarah Musik Era 60-90 di Malang; Pak Lulut Edi Santoso, Sang Penemu Artefak dan Pemburu Naskah Kuno; Dari Bu Sri Mulyani Untuk Museum Musik Indonesia, Museum Legendaris Yang Mulai Dilupakan. Mas Taufiq Saguanto juga memiliki peran strategis dalam menautkan kerjasama antara Museum Musik Indonesia dan SMK Widya Gama, Malang.

Seluruh podcastnya senantiasa dilambari hashtag: #hotbottles #salingsapa #podcast #pemulung #pemulungkreatif #makingmoneyfromzero  #podcastsalingsapa #salingsapa_jalanjalan #Taufiqsaguanto #Trending1. Mari kita like dan subscribe
Channel Youtube Taufiq Saguanto.

60 Pekerjaan
Dalam suatu obrolan di Museum Musik Indonesia, Mas Taufiq Saguanto mengaku memiliki 60 jenis pekerjaan. Apa sajakah? Sebagian diantaranya, “Pekerjaan yang bisa saya lakukan, desain baju seragam kerja, desain interior, desainer sampah, grafis, editing video, desain medsos, branding, logo maker, desainer produk kuliner, desainer pemasaran dan system management, konsultan UMKM pemula, menulis buku, quotes maker, simplicity expert, barista manual brewing, jualan siomay, tahu walik, tahu isi,  jual aneka gorengan, aneka masakan ayam tradisional, sate Madura, rujak Madura, tahu telor, lontong mie, mie ayam, pangsit, bakmie, aneka pepes, bakso Malang, bebek hitam, bebek Laos, modifikator sepeda motor, restorasi sepeda motor, aneka lalapan, aneka juice, aneka infust water, nasi buk, nasgor Jawa, nasi bakar, asem-asem ikan, buat bahan mie , ikan bakar plus aneka sambal, serundeng daging, Prol tape, rolade, lumpia, isian daging ham rasa ayam dan daging, Kekian, steik dan aneka grild, tomyam, masakan oseng, aneka bubur ayam, perlengkapan TNI Polri, bisnis garmen, jual beli barang antik, motivator bisnis pemula, dll.”

Buku
Mas Taufiq Saguanto telah menulis buku berjudul Inspirasi Wirausaha.Diterbitkan CV Ismaya Berkah Group, Kepanjen, Malang, Oktober 2017. Saya ingin mengutip dua bab. Satu bertajuk “Making Money From Zero”. Anda hanya butuh nyali, bukan lagi hal lain yang justru akan memperkecil nyali. Dua: “Bekerja Tidak Untuk Uang”. Bekerja adalah bagaimana mendapatkan kesempurnaan atas pekerjaan yang dilakukan, uang hanya merupakan bagian kecil. Dalam berbagai kesempatan, Mas Taufiq Saguanto menebar dua kata: Joyful (suasana hidup diatas bahagia) dan priceless (banyak momentum dalam hidup yang tak dapat dinilai dengan uang). Anda pilih mana? Uang atau ketulusan hati dalam membangun relasi? Yang tak kalah penting, tentu memanusiakan manusia dalam segala aspek kehidupan. Saya teringat obrolan dari Pak Hardjono WS, sastrawan, tinggal di Mojokerto: Ada dua hal untuk dapat dicatat sebagai manusia: ditulis atau menulis.

Keluarga
Muhammad Taufiq Shaleh Saguanto lahir di Malang, 8 Februari 1979. Alumni SD Negeri Kotalama 3, SMP Islam Al Ma’arif Singosari, SMA Islam Al Ma’arif Singosari dan Sarjana Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. Bersang sang istri, Moorny Tyastuti dan 3 buah hatinya, Abin, Avil, Alya, aktif dalam kampanye penyelamatan lingkungan, daur ulang botol plastik dengan alat sederhana. Taufiq Saguanto tidak hanya mencari uang dalam mengkreasi botol bekas menjadi miniatur mainan. Tujuan utamanya adalah mengubah mindset masyarakat tentang barang bekas. Terbaru, dia mendirikan Museum Botol di kawasan Alam Residence, Dieng Malang, yang diklaim kali pertama ada di dunia. Kiprahnya membuat banyak pihak mengundangnya untuk memberikan motivasi dan workshop daur ulang. Undangan wawancara di Kick Andy Show, Harian Kompas menulis profilnya di “Sosok” dan Badan PBB untuk Pengungsi, UNHR, mengundangnya.

Mas Taufiq Saguanto terima kasih untuk bantuan dan kerjasamanya selama ini. Teriring doa dari kami untuk Mas Taufiq Saguanto dan Keluarga, serta kelancaran dan kesuksesan Museum Daur Ulang & Hot Bottle Recycle Company.  

Salam museum di hatiku.
Jl. Nusakambangan 19 Kota Malang, 27.2.2021 (Abdul Malik)

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here