Tanggal 21 Mei 1998 Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Kekecewaannya tergambar jelas dalam pidato pengunduran dirinya, … Saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan ke-7, namun demikian kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud, karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan komite tersebut.
Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara-cara sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya Komite Reformasi, maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi. Dengan memperhatikan keadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik. Oleh karena itu dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945 dan secara sungguh-sungguh memperhatikan pandangan pimpinan DPR dan pimpinan Fraksi-fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden RI. Seusai Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya, dan BJ Habibie mengucapkan sumpah sebagai Presiden, Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto dalam pidatonya menyatakan, ABRI akan tetap menjaga keselamatan dan kehormatan para mantan Presiden/Mandataris MPR, termasuk mantan Presiden Soeharto dan keluarga. (Harian Kompas, 27 Mei 1998)
MEI, mengingatkan saya pada guratan sejarah, Presiden Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, 21 Mei 1998. Orde Reformasi pun melanjutkan perjalanan sejarahnya.
Sebuah group musik indie yang tekun dan konsisten mengawal reformasi adalah Efek Rumah Kaca. Dibentuk di Jakarta tahun 2001. Formasi ERK: Cholil Mahmud (lead vocal, guitar), Airil “Poppie” Nur Abadiansyah (back vocals, bass) dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, back vocals), Adrian Yunan Faisal (back vocals, bass, guitar, mengundurkan diri).
Telah merilis album:
- Efek Rumah Kaca, 2007, Paviliun Records. List lagu: Jatuh Cinta Itu Biasa Saja, Cinta Melulu, Di Udara, Desember.
- Kamar Gelap, 2008, Aksara Records. List lagu: Kenakalan Remaja di Era Informatika, Mosi Tidak Percaya, Balerina
- Sinestesia, 2015, Jangan Marah Records. List lagu: Merah, Biru, Jingga, Hijau, Putih, Kuning.
- Mini album: Jalan Enam Tiga, 2020. List lagu: Tiba-tiba Batu, Normal Yang Baru, Jalan Enam Tiga, Palung Mariana. Direkam di Studio Trout, Brooklyn New York, 2019.
Lagu Di Udara dan Cinta Melulu masuk dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik yang disusun Majalah Rolling Stone Indonesia, Desember 2009.
Lagu Di Udara dipersembahkan untuk Munir Said Thalib (Malang, 8-12-1965-diatas pesawat Garuda GA-974 menuju Bandara Schiphol Amsterdam, 7 September 2004), aktivis Hak Asasi Manusia.
“Karena kami kagum dengan perjuangannya dan ingin menyebarluaskan keteladanan beliau dalam wilayah yang lebih pop sehingga nilai-nilai yang dibawanya juga bisa sampai ke khalayak yang lebih luas lagi,” Cholil memaparkan. (Tempo, 9/9/2012)
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai dimana kapan
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Di kursi-listrikkan ataupun ditikam
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Ku bisa dibuat menderita…
Lagu Hilang masuk dalam album Sinestesia & kompilasi PEACE (Amnesty International & Buffetlibre). Lagu tersebut merupakan dukungan terhadap Aksi Kamisan di depan istana, yang telah berlangsung sejak 2007.
Rindu kami seteguh besi
Hari demi hari menanti
Tekad kami segunung tinggi
Takut siapa? kami hadapi
Yang hilang Menjadi katalis
Di setiap Kamis
Nyali Berlapis
Marah Kami
Senyala api
Di depan istana berdiri
Yang hilang menjadi katalis
Di setiap Kamis
Nyali berlapis
Yang ditinggal
Takkan pernah diam
Mempertanyakan kapan pulang?
Dedy Hamdun HILANG Mei 1997
Ismail HILANG Mei 1997
Hermawan Hendrawan HILANG Maret 1998
Hendra Hambali HILANG Mei 1998
M Yusuf HILANG Mei 1997
Nova Al Katiri HILANG Mei 1997
Petrus Bima Anugrah HILANG Maret 1998
Sony HILANG April 1997
Suyat HILANG Februari 1998
Ucok Munandar Siahaan HILANG Mei 1998
Yadin Muhidin HILANG Mei 1998
Yani Afri HILANG April 1997
Wiji Tukul HILANG Mei 1998
HILANG
“Musisi tak boleh diam kala masyarakat sedang berjuang memperjuangkan hak-haknya. Musisi itu punya kemampuan meresonansi sebuah asirasi.Jadi jangan diam”, ujar Cholil. Efek Rumah Kaca turut aktif dalam memprotes RUU KUHP dan RUU KPK saat aksi Reformasi Dikorupsi. (Alinea.id, 18/5/2021)
(Abdul Malik, bersambung)