
Saya mengenal Cak Gik Arbanat di Rumah Budaya Ratna Indraswari Ibrahim Jl. Diponegoro 3 Malang. Perjumpaan berikutnya di Sekolah Kristen Pamerdi Kebonagung saat Cak Gik Arbanat dan Arbanat String Ansamble pentas keliling ke sekolah-sekolah mengabarkan nasionalisme lewat lagu-lagu. Vania Marisca (Wake Up Iris) turut bergabung. Saya masih sering hadir saat Cak Gik tampil bersama Soegeng Rawoeh (2019).
Namanya Sugiarto namun lebih akrab dengan Cak Gik Arbanat. Lahir di Malang, 25 Mei 1973. S1 Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 1993. Sekarang menetap di Roemah Moesik Arbanat Jl. Tenis Meja 49 Malang.
Cak Gik Arbanat memiliki konsen pada lingkungan. Baik pada lirik lagu yang ditulisnya maupun aktivitas kongkrit pada penyelamatan lingkungan.
Bersama kawan-kawan Soegeng Rawoeh, Cak Gik berproses mengaransemen sejumlah komposisi:
- Masa kecil
- 17.43 wib
- Anak nelayan
- Capung capung
- Capungku engkau bagai permata di hati
- Hutan kita semua
- Debur ombak
Salah satu lagu yang ditulisnya berjudul Capungku Engkau Bagai Permata di Hati Ini.
CAPUNGKU ENGKAU BAGAI PERMATA DI HATI INI
Lagu: Cak Gik Arbanat
Kau mempesona, membuat sejuk hatiku
Kau juga indah, kan jd inspirasiku
Kau sungguh menawan, indah terang bak bulan
Karenamu kucipta karya selalu
Setiap saat, kuingin ada untukmu
Setiap waktu, akan slalu.memujamu
Kau sungguh menawan bagai tebaran bintang
Karenamu, alampun juga tersenyum
Reff:
Capungku engkau bagai permata dihati ini
Kau beri warna indah nan cantik bagai pelangi
Capungku akan slalu ada dihatiku ini
Terukir indah di dalam sanubariku ini
Kepakkanlah sayapmu, dan terbanglah
Lalu hinggap di rantingmu
“Lagu saya menceritakan tentang capung. Capung adalah sumber inspirasi untuk berbuat apa saja. Bermusik,berupa,bertari. Lagu ini saya buat sudah lama tidak pernah saya pakai perform baru tahun ini saya garap termasuk koreografinya. Saat lagu itu saya tulis saya sedang dapat job di Bali. Dapat jatah jalan-jalan saya memilih Bebek Bengil di Ubud. Memasuki rumah makan tersebut saya melihat pendopo. Dibalik pendopo ada hamparan sawah hijau dengan aktivitas petani. Ada gazebo-gazebo bagi customer untuk makan. Di salah satu gazebo saya menghikmati aktivtas petani, hamparan sawah hijau yang luas saya melihat capung berbagai warna, hijau, kuning, merah, putih, jarum dom. Inspirasi itu mendorong saya menulis lagu tentang capung. Di gazebo ada musik bali maka lagu tersebut ada musik pentatonis bali,” Cak Ugik Arbanat menjelaskan latar belakang lagu Capungku Engkau Bagai Permata di Hati Ini (5/6/2021).
Bersama Arbanat String Ansamble ada beberapa lagu bertema lingkungan antara lain Sayap Capung.
Ide menulis lagu dapat datang dari mana saja, berkelebat kapan saja, tentang apa saja. Termasuk hal-hal kecil dan sederhana disekitar kita, antara lain capung.
(Abdul Malik, bersambung)