AHMAD K.A. NAHYAN DKK – 14 LAGU POP KALIMANTAN PILIHAN TERBAIK

0

CENTRAL KALIMANTAN

Type of Collection: Cassette
Artist/Group: Ahmad K.A. Nahyan Dkk
Album Title: 14 Lagu Pop Kalimantan Pilihan Terbaik (14 Best Kalimantan Pop Songs)
Origin: Kalimantan
Language: Kalimantan
Year of Release: 2001
Label: Gema Nada Pertiwi
Serial Number: P-297
Contributor : Ingrid Widjanarko, Surabaya, 2015
 

Reference link:

Tracklist

NOSong TitleSongwriterVocal
 SIDE A:
01SabaruHambli NanyanAhmad KA Nanyan
02TatangisHamiedhan ACLuci Koes Endang
03Kuriding PatahHamiedhan ACMus Mulyadi
04Tersedu SeduHamiedhan ACEmilia Agus
05Hura AhuiHamiedhan ACRatih Marcely
06Yulan YulianHamiedhan ACEmilia Agus
07Kaganangan waktu di pantaiHamiedhan ACFenny Bauty
 SIDE B:  
01ManasaiH. RoedjiSheren Regina Dau
02Badindang LigunHamiedhan ACRama Sugiatma
03Tumpi WayuH. NangkalLala
04Bamalam Manjatu ManggisHamiedhan ACRatih Marcely
05Saluang MurikHambli NanyanAhmad KA Nanyan
06Anak PipitHamiedhan ACFenny Bauty
07Cik cik PeriokNo DataNo Data

Biography

Hamiedhan AC. born in Kandangan, South Kalimantan on September 26, 1940, Died in Jakarta on December 10, 1997. Hamiedan AC loves to sing and compose songs. He is one of the song maestro in Banjar. There are many Banjar songs composed by Hamiedhan AC, and often sung by national singers.

In the 1980s, he was very active in composing songs sung by Ira Maya Sopha and Puput Novel. He also composed keroncong style songs sung by Sundari Sukoco, Mus Mulyadi, etc.

About the Album

This album includes the name of the main artist, Ahmad KA Nanyan, but unfortunately the biographical data is not included. Even in various other media sources it is difficult to find.

This album of Kalimantan songs is dominated by folk songs from South Kalimantan Province, namely Banjar songs created by Hamiedhan AC. However, there is also one regional song title for West Kalimantan Province (Cik Cik Periok). And there are also four regional songs for Central Kalimantan Province (Sabaru, Tumpi Wayu, Manasai and Saluang Murik)

Story

In this collection of songs, there is one song title that makes a wrong perception, namely the song Saluang Murik. Who thought that the song was a folk song of West Sumatra which was identical to the Saluang. But in reality Saluang Murik is a regional language in Central Kalimantan. Which means seluang fish who are going home.

Maybe for us, the word Saluang Murik is a meaningless word. In fact, in terms of the Ngaju Dayak language, saluang murik is the migration of saluang fish before the dry season towards the upstream of the river (mudik). Saluang fish is a fish that is very much awaited and favored by the Ngaju Dayak community for consumption.

Floods do not always have a negative impact on people’s lives, but can also bring blessings to the people who are victims. As evidence, namely the flood that hit Batara Regency due to the overflow of the Barito river. Now residents are starting to harvest saluang murik fish. The pride of this inland resident fish has appeared in the river waters for three days.

Due to the appearance of this fish, many local people are currently looking for seluang fish in the Barito River Basin. They catch fish using tools such as nets such as haup or rengge.

Value

Not all disasters cause losses, on the other hand there are also benefits for humans. One example is Saluang Murik.

Writer: Anang Maret Tri Basuki-Indonesian Music Museum

>>>>>>>>>> 

Biography

Ahmad KA Nanyan  adalah seorang penyanyi dari Kalimantan. nama salah satu penyanyi yang tercantum pada cover album.  Dalam album ini dia menyanyikan dua lagu yang berasal dari daerah Kalimantan Tengah yaitu Sabaru dan Saluang Murik

Hamiedhan AC. lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan pada tanggal 26 September 1940, wafat di Jakarta pada tanggal 10 Desember 1997.  Hamiedan AC sangat senang bernyanyi dan membuat lagu. Ia merupakan salah satu maestro lagu di Banjar. Ada banyak lagu Banjar yang diciptakan oleh Hamiedhan AC, dan sering dinyanyikan oleh para penyanyi nasional.

Pada tahun 1980-an, beliau aktif mengaransir lagu anak anak yang dinyanyikan oleh Ira Maya Sopha dan Puput Novel. Beliau juga membuat lagu jenis langgam keroncong yang dinyanyikan oleh Sundari Sukoco, Mus Mulyadi, dll.  

About the Album

Dalam album ini tercantum nama artis utama yaitu Ahmad KA Nanyan, tapi sayang data biografinya tidak di cantumkan. Bahkan di berbagai mediapun sulit di temukan.

Album lagu Kalimantan ini di dominasi lagu lagu daerah Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu lagu lagu Banjar yang diciptakan Hamiedhan AC. Namun juga ada satu judul lagu daerah Propinsi Kalimatan Barat yang berjudul Cik Cik Periok. Dan ada juga empat lagu  daerah Propinsi Kalimantan Tengah (Sabaru, Tumpi Wayu, Manasai dan Saluang Murik).

Story

Dalam kumpulan lagu lagu ini ada satu judul lagu yang bisa membuat salah tafsir, yaitu lagu Saluang Murik. Yang menyangka bahwa lagu tersebut adalah lagu daerah Sumatera barat yang identik dengan instrumen musik Saluangnya. Namun dalam kenyataannya Saluang Murik adalah bahasa daerah di Kalimantan Tengah. Seluang adalah nama ikan di Kalimantan sedangkang murik artinya kembali ketempat asalnya.

Mungkin bagi kita menjadi biasa saja tentang Saluang Murik, bahkan boleh jadi tidak dianggap sebagai pertanyaan serius. Kenyataannya dalam istilah Dayak Ngaju disebut saluang murik, adalah migrasi ikan menjelang musim kemarau ke arah hulu sungai (mudik). Saluang Murik  sangat ditunggu tunggu  madyarakat Dayak Ngaju untuk mencari ikan Saluang ini.

Banjir tidak selamanya membuat dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, namun bisa juga membawa berkah bagi warga yang menjadi korbannya. Sebagai buktinya, yakni banjir yang melanda Kabupaten Batara akibat sungai Barito meluap. Kini warga mulai panen ikan saluang murik

Atas kemunculan ikan ini, masyarakat setempat saat ini banyak yang mencari ikan seluang di Daerah Aliran Sungai Barito. Mereka beramai-ramai menangkap ikan menggunakan alat berupa jaring seperti haup, rengge atau jala.

Value

Salah satu pesan penting dalam album ini bahwah suatu bencana tidak semuanya menimbulkan kerugian, disisih lain juga ada keuntungan bagi manusia. Satu contohnya terdapat pada syair lagu Saluang Murik.

Writer: Anang Maret Tri Basuki-Museum Musik Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here