EAST JAVA
Type of Collection | : Cassette |
Artist/Group | : O.M Bulan Purnama |
Album Title | : Melateh Pote |
Origin | : East Java |
Language | : Lokananta |
Year of Release | : 1975 |
Label | : Lokananta |
Serial Number | : ACI-042 |
Contributor | : Museum Musik Indonesia, Malang – 2021 |
Reference Links:
- http://www.maduracorner.com/membaca-karakter-orang-madura-dari-syair-lagu-madura/
- https://id.berita.yahoo.com/ketahui-ciri-ciri-lagu-daerah-091655965.html
Tracklist
No | Song Title | Writer | Singer |
SIDE A | |||
1 | Melateh Pote | NN | Lilik TH |
2 | Anteng Tonggentongan | M. Sahab | M Sahab |
3 | Jaman Moderen | M. Sahab | Lilik TH/M Sahab |
4 | Randah So Dudah | M. Sahab | Lilik TH/M Sahab |
5 | Akal Maleng | M. Sahab | Lilik TH/M Sahab |
6 | Kejung Sendelan | M. Sahab | Lilik TH/M Sahab |
7 | Marlena | M. Sahab | M Sahab |
8 | Sangsara | Mohamad V | Lilik TH |
SIDE B | |||
1 | Kebun Binatang | Wak Dung | Hetty Muradhie |
2 | Mbung-mbung Maleki | Wak Dung | Herman Syah |
3 | Petan | Wak Dung | Hetty Muradhie/Herman Syah |
4 | Domino | Wak Dung | Hetty Muradhie/Wak Dung |
5 | Nyambut GAwe | Wak Dung | Herman Syah/Achmad V |
6 | Ondhe-ondhe | Wak Dung | Hetty Muradhie |
7 | Ndahniyo | Wak Dung | Herman Syah |
8 | Pasar Turi | Bambang/Wak Dung | Hetty Muradhie |
About Artist
A music group from east Java called Orkes Melayu Bulan Purnama under the leadership of Achmad V is A Malay orchestra group in the 1970s that managed to record and perpetuate its work through the state-owned music recording company (Label) Lokananta.
About the Album
The album, entitled Melateh Pote, is an album of pop Madura and Pop Java which was released on December 11, 1975. The song that is the mainstay of this album has the same title as the album’s title., namely Melateh Pote. This pop song is from East Java (Madura to be precise), the author is unknown. This song tells about white jasmine flowers that have a fragrant aroma and can make people smitten (interested). Jasmine flowers are also considered as flowers that have more fragrance than other flowers. The last part of the lyrics of this song tells that jasmine flowers are considered as something that more value given to a princess/woman as a sign of love and the woman is likened to having a fragrance like jasmine flowers.
Story
In Indonesia, almost all cultures and people have their own style and charateristics which are reflected in their folk song. This particularity is caused by different views of the world, differences in the geographical environment, and local social and cultural differences. For example, people whose culture of life is farming will have a different style of song from people whose culture life is working as a fisherman. Regional songs are also one of the cultural heritages in order to maintain cultural values and have great potential to continue to be developed.
The characteristics of regional songs, namely:
- Has an informal nature
The first characteristic of folk songs is that they are informal. This is because most of the folk songs function not so seriously or normally, although there are indeed some folk songs that are used for worship activities by a tribe. Howeveer, most of the folk songs are informal because usually in area that creates a special song, it is initiated for entertainment or works of art that can entertain the community.
- Poetry of the song using the local language
The second charateristic of folk songs is the use of local language songs. Regional songs generally use their respective regional languages. However, folk songs usually also present melodies or strains of music that are in accordance with the character of the region.
- Involving regional musical instruments
Regional songs are traditional arts that are performed or played with traditional musical instruments of that area. In Madura in particular, there are 3 types of musical instruments that are characteristic of them, namely saronen, tong-tong and ul-daul.
- In general, the author or creator is unknown (anonymous)
Traditional songs are usually passed down from generation by generation by oral tradition. The nature of folk songs is that they do not highlight personal or individual expessions, but the message conveyed is general in nature.
Besides folk songs, there is also the term folk pop songs which began in mid-1970s, most of which were recorded by The Lokananta State-Owned Music Redording Company (Label). Among them are Javanese pop songs which are songs in pop idioms sung in Javanese. Madurese pop songs are usually composed by a malay Orchestra, they can be specifically referred to as Javanese Dangdut and Maduranese Dangdut.
The charateristics of east Java pop songs are full of fun, the dialect is “medhok” and the music is good to hear so that people can easily accept and love it. In addition, the lyrics are full of meaning/ moral message, gratitude, struggle and tradition as well as the arrangement of melodies and poems are simple so that it is suitable to be heard by all circles.
Value
Among of the many regions in Indonesia, East Java is one of the “storehouses” of regional pop songs. There are quite a lot of pop songs from East Java which are a popular on a national scale. This of course has a very positive impact, because the pop songs of the East Java region not only attract the attention of the people of East Java. East Java pop songs can also be known and loved by people from regions throughout Indonesia. A great potential that deserves to be developed.
(Writer: Ratna Sakti Wulandari-Museum Musik Indonesia)
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
About Artist
Sebuah grup musik dari Jawa Timur yang bernama Orkes Melayu Bulan Purnama di bawah pimpinan Achmad V adalah grup Orkes Melayu tahun 1970-an yang berhasil merekam dan mengabadikan karyanya melalui perusahaan rekaman musik (label) milik negara, Lokananta.
About the Album
Album yang diberi judul Melateh Pote ini merupakan albumPop Madura dan Pop Jawa yang dirilis pada 11 des 1975. Lagu yang menjadi andalan dalam album ini memiliki judul yang sama dengan judul albumnya, yaitu Melateh Pote. Lagu pop daerah Jawa Timur (tepatnya Madura) ini, penciptanya tidak diketahui. Lagu ini menceritakan tentang bunga melati putih yang memiliki aroma harum dan bisa membuat orang kepincut (tertarik). Bunga melati juga dianggap sebagai bunga yang memiliki harum lebih dibandingkan dengan bunga yang lain. Bagian akhir lirik lagu ini menceritakan bahwa bunga melati dianggap sebagai sesuatu yang memiliki nilai lebih yang diberikan kepada seorang putri/wanita sebagai tanda cinta dan sang wanita pun diibaratkan memiliki keharuman seperti bunga melati.
Story
Di Indonesia, hampir semua budaya dan masyarakat memiliki corak dan kekhasan yang tercermin dalam lagu-lagu daerahnya. Kekhasan tersebut disebabkan oleh perbedaan pandangan mengenai dunia, perbedaan lingkungan geografis, dan perbedaan-perbedaan sosial dan kultur setempat. Sebagai contoh, masyarakat yang budaya hidupnya adalah dengan bercocok tanam akan memiliki corak lagu yang berbeda dengan masyarakat yang budaya hidupnya bekerja sebagai nelayan. Lagu daerah juga merupakan salah satu warisan budaya guna menjaga nilai-nilai kebudayaan dan mempunyai potensi besar untuk terus dikembangkan.
Ciri khas lagu daerah, yaitu:
- Memiliki sifat informal
Ciri khas lagu daerah yang pertama adalah memiliki sifat informal. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari lagu daerah berfungsi tidak begitu serius atau normal, meski memang ada beberapa lagu daerah yang digunakan untuk kegiatan beribadah oleh sebuah suku. Namun, kebanyakan lagu daerah bersifat informal karena biasanya di sebuah daerah yang menciptakan sebuah lagu khas diinisiasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur masyarakatnya.
- Syair lagu menggunakan bahasa daerah
Ciri khas lagu daerah yang kedua adalah menggunakan syair lagu berbahasa daerah. Lagu daerah pada umumnya menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Namun, lagu daerah biasanya juga turut menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan karakter daerahnya.
- Melibatkan alat musik daerah
Lagu daerah merupakan seni tradisional yang dibawakan atau dimainkan dengan alat-alat musik tradisional daerah tersebut. Di Madura khususnya, terdapat 3 jenis alat musik yang menjadi ciri khasnya yaitu saronen, tong-tong dan ul-daul.
- Pada umumnya tidak diketahui penulis atau penciptanya (anonim).
Lagu daerah biasanya diwariskan secara turun-temurun dengan tradisi lisan. Sifat lagu daerah adalah tidak menonjolkan ekspresi pribadi atau perorangan, tetapi pesan yang disampaikan adalah bersifat umum.
Disamping lagu daerah terdapat juga istilah lagu pop daerah yang dimulai pada pertengahan 1970-an, dimana sebagian besar rekamannya dilakukan oleh Perusahaan Rekaman Musik (Label) Milik Negara Lokananta. Diantaranya adalah lagu pop Jawa yang merupakan lagu-lagu dalam idiom pop yang dinyanyikan dalam bahasa Jawa dan lagu pop Madura yang dinyanyikan dalam bahasa Madura. Namun karena lagu pop Jawa dan Madura ini biasanya dibuat oleh sebuah Orkes Melayu, maka secara spesifik mereka bisa disebut dengan sebutan dangdut Jawa dan dangdut Madura.
Ciri-ciri lagu pop daerah Jawa Timur adalah penuh keceriaan, dialegnya “mendhok” serta musiknya enak didengar sehingga masyarakat pun mudah menerima dan menggemarinya. Disamping itu, liriknya penuh dengan makna/pesan moral, rasa syukur, perjuangan dan tradisi serta susunan melodi dan syairnya sederhana sehingga cocok didengar semua kalangan.
Value
Dari sekian banyak daerah di Indonesia, Jawa Timur termasuk salah satu ‘gudangnya’ lagu-lagu pop daerah. Cukup banyak lagu pop daerah Jawa Timur yang populer sampai skala nasional. Hal ini membawa dampak yang sangat positif, karena lagu pop daerah Jawa Timur tidak cuma menarik perhatian masyarakat Jawa Timur saja. Lagu pop daerah Jawa Timur juga bisa dikenal dan digemari masyarakat dari daerah di seluruh Indonesia. Sebuah potensi besar yang patut untuk terus dikembangkan.
(Writer: Ratna Sakti Wulandari-Museum Musik Indonesia)