Kebudayaan Indonesia memang beraneka ragam, dari Aceh sampai Papua bertebaran budaya-budaya yang mencerminkan keunikan kearifan lokal dari masing-masing daerah.
Di Pulau Jawa belahan barat antara Jawa Barat dan Jakarta memiliki budaya yang berbeda. Di bagian tengah, antara Yogya dan Solo juga punya kekhasan sendiri-sendiri. Begitu pula di Katijo (Kawasan Timur Jowo), budaya Surabaya, Madura dan Banyuwangi memiliki nilai masing-masing.
Berangkat dari koleksi yang terdapat di Museum Musik Indonesi (MMI), kami coba menyajikan data rekaman-rekaman kesenian yang ada. Dari Yogyakarta terdapat beberapa karya yang sangat menonjol. Ketoprak Mataram adalah salah satunya yang melahirkan banyak group-group ketoprak di kota gudeg ini. Teridentifikasi ada nama-nama Ketoprak Mataram Cahyo Wandowo, Johar Manik, Kusuma Budaya (ada 12 kaset), Langen Marsudi Irama, Marsidah, RRI, Singo Barong dan lain-lain.
Alunan suara Nyi Tjondrolukita yang lahir di Bantul juga cukup banyak tersimpan di MMI. Begitu pula gending-gending pengiring tari komposisi dari Bagong Kussudiarjo. Untuk hiburan, ada beberapa rekaman dari Basiyo yang bisa membuat kita tertawa ngakak.
Ketoprak Mataram Sapta Manggala Kodam IV Diponegoro
Apresiasi patut kami berikan pada jajaran Kodam Diponegoro yang kini bermarkas di Semarang. Mereka telah mendirikan Ketoprak Mataram Sapta Mandala dengan pimpinan Bagong Kussudiarjo dari Yogya. Jumlah rekamannya ada 36 buah yang tersimpan di MMI. Ini adalah group ketoprak yang sangat produktif dalam mendokumentasikan karya-karyanya. Sayang tidak diperoleh penjelasan Ketorak Mataram Sapta Mandala ini didirikan di Yogya atau Semarang.
Seni pertunjukan ketoprak juga tumbuh dan berkembang di kota-kota lain di Jawa Tengah. Tercatat ada Ketoprak Sari Budoyo (Kudus), Swolo Budoyo (Banyumas), serta beberapa group ketoprak yang belum berhasil kami identifikasi berasal dari kota mana. Mereka adalah Ketoprak Cinde Laras, Ngesti Widodo, Syeh Jangkung. Malah dari Tulungagung Jawa Timur ada juga Ketoprak Siswo Budoyo yang namanya saat itu cukup terkenal. Mereka pernah pentas di Kota Malang di gedung yang sekarang ditempati MMI.
Dari Solo dan kota-kota lain di Jawa Tengah banyak kita temukan group-group karawitan dengan nama Karawitan Langenprojo Mangkunegara, Mardi Budoyo, Ngesti Laras, Ngripto Raras, Ngudi Raras, Purba Kencana (Banyumas), Riris Raras Irama, S Ngaliman, Sekar Gendis, Sekar Puri (Sragen), Tirta Kencana dan lain-lain. Banyak yang belum bisa kami lacak mereka berasal dari kota mana.
Ki Nartosabdho & Waldjinah
Satu maestro seni yang tak boleh kita lewatkan adalah Ki Nartosabdo yang lahir di Klaten. Jumlah rekaman kasetnya mungkin yang terbanyak di MMI, yaitu 65 buah yang terdiri dari gending-gending, wayang kulit dan wayang orang. Ki Nartosabdo banyak menciptakan lagu untuk Waldjinah, yang kita kenal sebagai Ratu Keroncong dan Langgam Jawa. Kaset dari album-album Waldjinah juga banyak tersimpan di MMI.
Semua koleksi tersebut rasanya merupakan warisan budaya yang layak untuk dilestarikan. Secara bertahap MMI akan melakukan hal itu sesuai sumber daya yang dimiliki. Tahap pertama MMI akan menyelamatkan dulu karya-karya Waldjinah dalam bulan April 2022. Diharapkan saat peringatah Hari Kartini MMI bisa mewujudkan “Keroncong & Waldjinah Corner”. Mohon doa restu dan dukungan dari Bapak/Ibu semuanya. (HHW).