Syukur Alhamdulillah, kami bisa menyusun Laporan Keuangan 2021. Ini adalah kewajiban kami mengingat kegiatan operasi MMI sebagian besar menggunakan dana publik.
Pendapatan Utama MMI selama tahun 2021 berasal dari Kerjasama dengan lembaga lain. Mowcap UNESCO, ICCROM (Italy), BPNB (Yogya), AMIDA (Jatim), PLN, Pemkot Ambon, PDAM Kota Malang dan Universitas Brawijaya adalah sebagian lembaga yg telah menjalin kolaborasi dg Museum.
Menyusul berikutnya donasi dari perorangan dan pengunjung. Terima kasih untuk sahabat-sahabat yg telah berbagi kepedulian untuk mendukung kegiatan dokumentasi dan pengarsipan di museum musik. Ini adalalah salah satu upaya dalam Pemajuan Kebudayaan Indonesia. Beberapa nama yg telah berkontribusi adalah Bp. Pongki Pamungkas (Pendiri Yayasan MMI), Bp. Andang Bachtiar (pakar geologi), Bp. Tony Wenas (musisi), Erwin Moron (musisi Jawa Barat), dan Bp. Anang Hermansyah. Masih banyak nama-nama lainnya termasuk sahabat-sahabat lama alumni sekolah, teman kuliah dan rekan kerja dari jalan tol. Rahmat Tuhan melalui tangan-tangan mereka menjadikan museum ini bisa terus berkelanjutan.
Dari sisi pengeluaran, yg terbesar adalah biaya operasional proyek kerjasama. Menyusul kemudian pengeluaran untuk SDM.
Laporan ini belum atau tidak diaudit oleh akuntan publik sehingga mungkin belum sempurna sebagaimana mestinya. Juga belum ada neraca-nya. Kesulitan terbesar adalah menaksir berapa nilai benda-benda seni musik yang menjadi koleksi dan aset museum.
Saran dan tanggapan sangat kami harapkan dari Bp./Ibu untuk kemajuan musik di Indonesia. Terima kasih atas perhatiannya.