MOWCAP-UNESCO
Salah satu mitra kerjasama Museum Musik Indonesia tahun 2020 adalah Memory of the World Committee Asia Pacific-United Nations Educational Scientific and Cultural Education Organization (MOWCAP-UNESCO). Museum Musik Indonesia mengajukan program Dokumentasi Musik Indonesia tahun 1967-1978.Majalah musik Aktuil dipilih karena mewakili era 1967-1978, disamping Bapak Hengki Herwanto, Ketua Museum Musik Indonesia pernah menjadi wartawan majalah musik Aktuil. Edisi lengkap Aktuil berjumlah 254 namun hanya 200 edisi yang diajukan. Sebagian besar koleksi Museum Musik Indonesia. Ada juga yang pinjam koleksi Bapak Roi Rahmanto dan rekan David Tarigan (Irama Nusantara).
Tim Museum Musik Indonesia melakukan scan pada cover dan seluruh isi majalah, menyusun daftar isi dan mengunggahnya pada laman Museum Musik Indonesia. Salah satu output program ini adalah membuka akses publik pada dokumentasi majalah musik Aktuil yang terbit dari Bandung.
Selain diunggah pada laman, Museum Musik Indonesia mencetak terbatas hard copy buku Aktuil Magazine Catalog 1967-1978. Buku setebal 422 halaman tersebut memuat cover Aktuil termasuk edisi Dara Puspita, Jetty Wijaya, Annie Rae, Bob Tutupoly, Nanin Sudiar, Benny Soebardja, Guruh Sukarno, Sylvia Saartje, Grace Simon.
Museum Musik Indonesia patut berbangga karena menjadi satu-satunya lembaga di Indonesia yang mendapat dukungan dana hibah dari MOWCAP-UNESCO tahun 2020.
Last but not least, selamat berselancar menyimak 200 edisi Majalah Musik Aktuil di : https://museummusikindonesia.id/majalah-aktuil/.
Dan sejarah pun berulang. l’histoire se répète. (Abdul Malik)
House of Sampoerna
Tahun 2020 Museum Musik Indonesia kembali bekerjasama dengan House of Sampoerna, Surabaya menggelar pameran. Ini kali kedua. Pameran bertajuk Merdeka Bermusik dihelat di House of Sampoerna, Jl.Taman Sampoerna, Surabaya, 11 Maret-30 Juni 2020.Selain dengan Museum Musik Indonesia, House of Sampoerna bekerja sama dengan Asosiasi Museum Indonesia Daerah Jawa Timur, Museum Teknoform, Museum WR Soepratman, Jawa Pos, Begandring Soerabaia, Komunitas Kaset Lama dan kolektor.
Jumlah pengunjung saat pameran dibuka 11-15 Maret 2020 sebanyak 1043 pengunjung.Jumlah scan pameran daring: 250 scan.
Kegiatan selama pameran: Diskusi dan Pertunjukan Musik Tren Kegiatan Bermusik di Era Pandemi Covid-19 tanggal 20 Juni 2020 pukul 15.00 wib. Narasumber: Bapak Hengki Herwanto, Ketua Museum Musik Indonesia; Bapak MT Agus, Kurator Museum WR Soepratman dan musisi. Pertunjukan musik: M2I Dawai, Bapak MT Agus bersama Amel, Datta, Vavan; serta Bapak Dwi Cahyono. Moderator Abdul Malik. Diikuti 35 peserta melalui zoom dan siaran langsung melalui channel youtube Museum Musik Indonesia.
Pameran mendapat liputan Jawa Pos, Radar Surabaya, Surabaya Pagi, Tribunews.com, Antarafoto.com.
Pameran Merdeka Bermusik dapat mengingatkan kembali pengunjung museum akan perjuangan tokoh-tokoh musik Indonesia zuki, kusbini, dan menginspirasi untuk terus berkreasi dan berekspresi, menciptakan karya-karya yang dapat diterima masyarakat namun tidak meninggalkan identitas budaya bangsa Indonesia.
Koleksi Museum Indonesia yang turut dipamerkan dalam pameran Merdeka Bermusik meliputi kaset, piringan hitam, buku, majalah musik, ensiklopedia musik, satu set alat musik band, cd, kliping, koleksi potscard, busana, tabloid, vcd, gitar, topi :
Idris Sardi, Ismail Marzuki, Kusbini, WR Soepratman, Bing Slamet, Dara Puspita, Ivo Nilakreshna, Koes Bersaudara, Koes Plus, Lilis Surjani, Norma Sanger, Oslan Husein, Sam Saimun, Titiek Puspa, Waldjinah, Betharia Sonata, Nia Daniaty, Obbie Messakh, Pance Pondaag, Rinto Harahap, Bimbo, Black Brothers, D’lloyds, Elpamas, God Bless, Gombloh, Harry Roesli, Iwan Fals, Kantata Takwa, Leo Kristi, Mogi Darusman, Nasida Ria, Rhoma Irama, Tom Slepe, Benyamin S, Didi Kempot, Doel Sumbang, Ebiet G Ade, Franky Jane, Gordon Tobing, Manthous, Panbers, Pekak Jegog, Rita Rubby Hartland, Ully Sigar Rusady.
Semoga di tahun 2021, Museum Musik Indonesia dapat bekerja sama kembali dengan House of Sampoerna dalam pameran Merdeka Bermusik. (Abdul Malik)