
Beginikah Jakarta? Kau tak menyambut tamu dengan ramah. Walau gemuruh dan gemerlapan, kau nampak sepi dari cinta dan kasih sayang. Tidak seperti di kampungku yang hijau yang masih terdengar suara seruling. Hanya seperti inikah Jakarta?
Itulah karakter kota Jakarta yang ditangkap Ebiet G Ade saat menginjakkan kaki ke ibukota pada bulan Oktober tahun 1978. Deraan cambuk Jakarta juga dirasakan oleh Ebiet. Berbulan-bulan, dari pintu ke pintu dia tawarkan “Lagu untuk sebuah nama” kepada bos-bos rekaman di Jakarta. Bukan hal mudah menembus industri rekaman sehingga membuat dia makin rindu kampungnya.
Namun Ebiet cukup sabar menghadapi ganasnya Jakarta. Dia merasa kekasihnya tersembunyi di pojok Jakarta. Tekatnya sudah bulat untuk menundukkan Ibukota Negara. Itulah yang dilantunkan Ebiet dalam lagu Jakarta 1.
Album pertamanya, Camelia, meledak di tahun itu. Ebiet-pun setapak demi setapak berhasil menundukkan Jakarta dan menemukan kekasihnya. (HHW)
Masih teringat saat kumpul2 di Bali Cliff lupa tahun berapa saat Pacific Harmony, Mas Ebiet langsung datang berkolaborasi dan sharing dengan rendah hati. Salut, sekarang tahu kuncinya: harus kalahkan Jakarta terlebih dahulu.
Terima kasih atas tanggapannya pak …