
MALANG KOTA – Barangkali di Indonesia belum pernah ada kostum band berstatus cagar budaya. Biasanya gedung atau benda pusaka. Namun, di Kota Malang, kostum Merah Putih milik grup band legendaris Dara Puspita sedang diajukan untuk menjadi barang cagar budaya yang harus dilindungi. Proses pengajuan sudah dilakukan Museum Musik Indonesia (MMI) Kota Malang.
Ketua Museum Musik Indonesia Hengki Herwanto mengatakan, pihaknya sudah membuat surat kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. Menurut dia, pengajuan kostum musik Dara Puspita itu karena memang layak menjadi cagar budaya yang tersimpan di Kota Malang.
”Karena kostum Merah Putih ini sering dipakai manggung ke luar negeri, bahkan baju ini juga dibuat di Belgia pada 1969,” ungkapnya.
Sehingga, dia menilai, kostum berusia 52 tahun tersebut memiliki nilai penting, baik dari sisi kebudayaan ataupun pendidikan. ”Bahkan, info dari mereka (Dara Puspita), baju itu juga pernah diminta agar disimpan di Museum Belanda, tapi mereka lebih menginginkan disimpan di Indonesia,” bebernya.
Selain memiliki nilai penting, diusulkannya baju Dara Puspita sebagai cagar budaya itu karena memang sudah masuk persyaratan cagar budaya, yakni harus berusia 50 tahun. Sedangkan, baju tersebut berusia sekitar 52 tahun.
”Jadi baju itu merupakan benda cagar budaya yang harus dilindungi sebagai warisan budaya dari nenek moyang kita,” tambahnya.
Sehingga, pada 2015 silam baju Merah Putih itu diserahkan pada MMI Malang. Hal itu, menurut dia, kemungkinan karena mereka melihat koleksi MMI itu sebagian besar berasal dari sumbangan masyarakat. Sehingga baju tersebut dibawa dari Belanda ke Surabaya.
”Kemudian dibawa ke Malang untuk diserahkan ke kami,” tutur Hengki.
Dia berharap, dengan diajukannya baju Merah Putih Dara Puspita sebagai cagar budaya, masyarakat bisa lebih menghargai nilai penting sebuah sejarah. Sebab, dari baju tersebut masyarakat bisa melihat sebuah grup itu pernah berjuang keras untuk bisa sukses dan berhasil pentas di luar negeri. ”Jadi ada nilai perjuangan yang merupakan nilai sejarah yang kita wariskan ke anak cucu kita,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Hengki menjelaskan, Dara Puspita merupakan sebuah grup musik yang berdiri sejak 1964 di Surabaya dengan anggota 4 perempuan. Mereka sudah mengeluarkan 42 album dan, yang paling fenomenal, pada sekitar 1960-1970-an melakukan konser keliling Asia dan Eropa.
”Genre musik yang biasa dipakai Dara Puspita lebih condong pada musik pop dan rock and roll,” bebernya.
Dia melihat, perjuangannya untuk mengharumkan Indonesia dari segi seni musik itu layak dihargai. Karena selain legendaris, itu mempunyai prestasi serta reputasi internasional. Di antaranya, pernah manggung di Singapura, Malaysia, Bangkok, dan Iran untuk yang di Asia. Sementara untuk yang di Eropa, mereka pernah ke Belanda, Prancis, Inggris, dan Spanyol.
”Itu sekitar 2 tahunan mereka berkeliling dari satu negara ke negara yang lain,” tandas dia. (ulf/c1/abm/rmc)
Sumber: MMI Ajukan Kostum Dara Puspita Jadi Cagar Budaya Kota Malang | Radar Malang Online (jawapos.com)