SOUTH SULAWESI
Type of Collection | : Cassette |
Artist/Group | : Arman Ananda |
Album Title | : Pop Melayindo Bugis Kreatif Lostamata 2 |
Origin | : South Sulawesi |
Language | : Bugis |
Year of Release | : – |
Label | : Ardenada Muliapro dan Proda Music Indonesia |
Serial Number | : No data |
Contributor | : Hengki Herwanto, Malang |
Reference link:
Tracklist
NO | Song Title | Songwriter | Vocal |
SIDE A: | |||
01 | Adarapta | Arman Arnada | Arman Arnada |
02 | PDTL (Percaya Diri Terllewa lewa) | Arman Arnada | Lisa Mualim |
03 | Lostamasta 2 | Arman Arnada | Arman Arnada |
04 | Cimbote’ | Udhin Rafflesia | Narti Paf |
05 | Gayana Ji | Arman Arnada | Arman Arnada |
SIDE B: | |||
01 | Cape’ma | Arman Arnada/Ardenada | Lisa Mualim |
02 | Nagoscang Maki’e | Udhin Rafflesia | Arman Arnada |
03 | Pergimako | Arman Arnada | Ratna Urba |
04 | Mubilangka’ Buaya | Udhin Raflesia | Aran Arnada |
05 | Jammako Deh | Arman Arnada | Ina/Narti/Ratna |
Biography
Arman Arnada is a Young musician and songwriter from Makassar, South Sulawesi.
Arman Arnada’s Lostamasta album is a sequel to the Lostamasta album. The album Lostamasta was recorded as the best-selling Bugis album in 2001. The album Lostamasta 2 represents the Bugis ethnic Makassar dialect. With the album Lostamasta 2, Arman Arnada became one of the young musicians and songwriters who are increasingly recognized in South Sulawesi.
About Album
The supporters of the Pop Melayindo Bugis Creative Lostamasta 2 album are Nua (Music), Tio (live guitar), Oki (operator), Andrie Tio (Mixing), Ferlin (studio take), Virtual (studio mixing), Handart (cover idea), RCD (printing), Proda Music Indonesia (producer).
Arman Arnada, songwriter and vocalist of this album dedicates to all fans who have a love and pride in the culture of the local language. Arman Arnada hopes that the Bugis Makassar (Melayindo) dialect can continue to develop and be in line with the social language of other ethnic groups in Indonesia.
The song Lostamasta 2 is rhythmic dance music with electone accompaniment. Tells the story of a boy who is in love with a girl but is rejected. The man was frustrated, set his life on liquor, even almost ended his life. Lostamasta song lyrics are mixed with comedic elements.
Story
The Bugis ethnic group is an ethnic group from South Sulawesi. The main characteristics of this ethnic group are language and customs. Malay and Minangkabau immigrants who migrated to Sulawesi since the 15th century as administrative staff and traders in the Kingdom of Gowa and have been acculturated, are also categorized as Bugis. Based on the 2000 population census of Indonesia, the population of the Bugis is around six million people. Now the Bugis are also spreading in various Indonesian provinces, such as Southeast Sulawesi, Central Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, East Kalimantan, South Kalimantan, Jambi, Riau, and the Riau Islands. Besides that, Bugis people are also found in Malaysia and Singapore who have procreated and their descendants have become part of the country. Because of the nomad spirit of the Bugis community, so many Bugis people go abroad. (Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugis)
In this album, Arman tries to popularize the Bugis language in his songs, besides the Bugis language, Sulawesi also has more than 50 regional languages.
Value
In this album, Arman Armanda expects all people especially Bugis People to love and be proud of their own culture and local language.
Writer: Anang Maret Tri Basuki-Museum Musik Indonesia
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Biography
Arman Arnada penulis lagu, musisi muda asal Makassar Sulawesi Selatan.
Album Lostamasta dari Arman Arnada merupakan sekuel dari album Lostamasta. Album Lostamasta tercatat sebagai album bugis terlaris tahun 2001. Album Lostamasta 2 mewakili suku Bugis dialek Makassar. Dengan album Lostamasta 2, Arman Arnada menjadi salah satu musisi muda sekaligus penulis lagu yang semakin dikenal di Sulawesi Selatan.
About Album
Para pendukung Album Pop Melayindo Bugis Kreatif Lostamasta 2 adalah Nua (Musik), Tio (Guitar live), Oki (operator), Andrie Tio (Mixing), Ferlin (studio take), Virtual (studio mixing), Handart (cover ide), RCD (printing), Proda Music Indonesia (produser).
Arman Arnada, penulis lagu, vokalis bum ini mendedikasikan kepada seluruh penggemar yang memiliki kecintaan dan kebanggaan pada budaya bahasa daerah. Arman Arnada berharap dialek bahasa Bugis Makassar (Melayindo) dapat terus berkembang dan sejajar dengan bahasa pergaulan suku bangsa lain di Indonesia.
Lagu Lostamasta 2 berirama dance music dengan iringan electone. Bercerita tentang seorang laki-laki yang sedang kasmaran pada seorang gadis namun ditolak. Sang lelaki pun frustasi, mengarahkan hidupnya pada minuman keras, bahkan hampir mengakhiri hidup. Lirik lagu Lostamasta diramu dengan unsur komedi nan jenaka.
Story
Suku Bugis merupakan kelompok etnik dengan wilayah asal Sulawesi Selatan. Ciri utama kelompok etnik ini adalah bahasa dan adat-istiadat. Pendatang Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di Kerajaan Gowa dan telah terakulturasi, juga dikategorikan sebagai orang Bugis. Berdasarkan sensus penduduk Indonesia tahun 2000, populasi orang Bugis sebanyak sekitar enam juta jiwa. Kini orang-orang Bugis menyebar pula di berbagai provinsi Indonesia, seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau. Disamping itu orang-orang Bugis juga banyak dijumpai di Malaysia dan Singapura yang telah beranak pinak dan keturunannya telah menjadi bagian dari negara tersebut. Karena jiwa perantau dari masyarakat Bugis, maka orang-orang Bugis sangat banyak yang pergi merantau ke mancanegara. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugis)
Dalam album ini Arman mencoba mempopulerkan bahasa bugis dalam lagu lagunya, selain Bahasa Bugis Sulawesi juga memiliki lebih dari 50 bahasa daerah
Value
Dalam album ini Arman Armanda berharap kepada semua untuk mencintai dan bangga terhadap budaya dan bahasa daerahnya sendiri
Writer: Anang Maret Tri Basuki-Museum Musik Indonesia