YANCE – LAGU DAERAH KABUPATEN PONTIANAK

0

WEST KALIMANTAN

Type of Collection: VCD
Artist/Group: Yance And Friends
Album Title: Lagu Daerah Kabupaten Pontianak (Pontianak Folk Songs)
Origin: West Kalimantan
Language: Melayu dialeg Mempawah
Year of Release: 2012
Label: Indie Folk
Serial Number: No Data
Contributor: Redi Eko Prasetyo/Pembakti Kampung di Pontianak

Reference Link: https://www.youtube.com/watch?v=R18n3gHZzOQ

Tracklist

NoSong TitleSongwriterLead VocalOrigin
1Mars Kabupaten PontianakNo dataNo dataPontianak
2Joget MempawahYance LonyekNo dataMempawah
3Tidoklah TidokNo dataNo dataMempawah
4Bujang LapokDJ BandhiNo dataMempawah
5Panglime ItamNo dataNo dataMempawah
6Bumi GalaherangNo dataNo dataMempawah
7Utin ChandramidiEdy MawardiNo dataMempawah
8Temajo Wisata BestariNo dataNo dataMempawah
9Adi’a (Dayak)Alfian DJNo dataMempawah
10Kalaulah BolehNo dataNo dataMempawah
11GalaherangGusti Lamudat, Tommy, Eddy MawardiNo dataMempawah

About Album

The West Kalimantan Regional Song Album is a compilation album containing Pontianak songs performed and recorded by local music artists. This indie folk album was made with the aim to preserve the songs of west Kalimantan generally and in particular.

Story

PONTIANAK REGENCY (NOW BECOME MEMPAWAH DISTRICT)

Pontianak is the capital city of West Kalimantan Province, known as the Equator City, because its location is traversed by 0 degrees latitude. In the northern part of Pontianak City, precisely in Siantan, stands the Equator Monument which was built in 1928 by a geographer from the Netherlands. The Equator Monument is one of the places that should be visited on March 21-23 or September 21-23, because at that time a natural phenomenon occurred where the sun was directly above the equator, so that all objects above this line had no shadow.

This area is directly adjacent to Sarawak which is part of the state of Malaysia. West Kalimantan has many small rivers and large rivers. This river is used as the main route of transportation or vehicles to enter the interior. With so many rivers in this place, many people call it the province of a thousand rivers.

At first the name Mempawah Regency was Pontianak Regency. Given the name Pontianak Regency is very similar to Pontianak City, this always causes misunderstandings about the name of the area. So based on inspiration from the people of the Mempawah area, a change was proposed to change the name of the district in 2011. This is also based on the name of the ruling kingdom in Mempawah which also uses the name Mempawah as the name of its kingdom. The name of Pontianak Regency was changed to Mempawah Regency in accordance with Government Regulation Number 58 of 2014 dated July 21, 2014.

Mempawah comes from the word ‘Buah Asam Paoh’, while sources from Mempawah Hilir say that Mempawah comes from the word ‘Mempelam Paoh’. Both the tree and the fruit of this mempelam paoh used to be found around the city of Mempawah, precisely on the sidelines of the nipah tree, on land not far from the sea. Another source states that mempawah comes from the Chinese language, namely ‘Nam Pa Wa’, which means ‘South Direction’. Because of the Chinese dialect, the word Nam Pa Wa is pronounced as Mempawah.

Mempawah City is the capital of Mempawah Regency which has the nickname Bestari City or Bumi Galaherang. With the change in the name of Mempawah Regency which was formerly Pontianak Regency, Mars and the Regency symbol have also changed. The new Mempawah Regency Mars created by Gina Selvira Yanti.

One of the typical songs from Mempawah district is Galaherang Song, this song tells about a dashing Commander from Mempawah who always fulfills his promises, whatever will happen he will keep his promises. From this galaherang song, it is hoped that everyone who sings and listens to it will be able to fulfill the promise he has made.

Value

Indonesia is a country that is very rich in ethnicity, culture and language. This album can increase our knowledge about one of the rich cultures and languages in Indonesia through folk songs.

(Writer: Ratna Sakti Wulandari-Museum Musik Indonesia)

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

About Album

Album Lagu Daerah Kalimantan Barat adalah album kompilasi yang berisi lagu-lagu Pontianak yang dibawakan dan direkam oleh seniman musik daerah setempat. Album indie folk ini dibuat dengan tujuan untuk melestarikan lagu-lagu daerah Kalimantan Barat umumnya dan mempawah pada khususnya.

Story

KABUPATEN PONTIANAK (SEKARANG MENJADI KABUPATEN MEMPAWAH)

Pontianak merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat yang dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa, karena lokasinya dilalui oleh garis lintang 0 derajat. Di bagian utara Kota Pontianak, tepatnya di Siantan, berdiri Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tahun 1928 oleh seorang ahli geografis asal Belanda. Tugu Khatulistiwa merupakan salah satu tempat yang sebaiknya dikunjungi pada tanggal 21-23 Maret atau 21-23 September, karena pada saat itu terjadi fenomena alam dimana matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa, sehingga semua benda yang berada di atas garis ini tidak memiliki bayangan.

Daerah ini berbatasan langsung dengan Sarawak yang merupakan bagian dari negara Malaysia. Kalimantan barat mempunyai banyak sungai kecil dan sungai besar. Sungai ini dipakai sebagai jalur utama angkutan atau kendaraan untuk masuk ke pedalaman. Dengan banyaknya sungai ditempat ini, banyak orang menyebutnya sebagai provinsi seribu sungai.

Pada mulanya nama Kabupaten Mempawah adalah Kabupaten Pontianak. Mengingat nama Kabupaten Pontianak sangat mirip dengan Kota Pontianak, dimana hal ini selalu menyebabkan terjadi kesalahpahaman mengenai nama daerah. Maka berdasarkan inspirasi dari masyarakat daerah Mempawah diusulkanlah perubahan untuk mengubah nama kabupatennya pada tahun 2011. Hal ini juga didasari pada nama kerajaan yang berkuasa di Mempawah yang juga menggunakan nama Mempawah sebagai nama kerajaannya. Nama Kabupaten Pontianak berubah menjadi Kabupaten Mempawah sesuai dengan PP Nomor 58 tahun 2014 tanggal 21 Juli 2014

Mempawah berasal dari kata ‘Buah Asam Paoh’, sementara sumber dari Mempawah Hilir menyebutkan bahwa Mempawah berasal dari kata ‘Mempelam Paoh’. Baik pohon maupun buah mempelam paoh ini dulunya banyak di temukan di sekitar kota Mempawah, tepatnya disela-sela pohon nipah, di daratan yang tidak jauh dari laut. Sumber lain menyebutkan bahwa mempawah berasal dari bahasa Cina, yakni ‘Nam Pa Wa’, yang berarti ‘Arah Selatan’. Karena dialeg orang-orang Cina, kata Nam Pa Wa diucapkan menjadi kata Mempawah.

Kota Mempawah adalah Ibu kota Kabupaten Mempawah yang memiliki julukan kota Bestari atau Bumi Galaherang. Dengan berubahnya nama Kabupaten Mempawah yang dulunya Kabupaten Pontianak, maka Mars dan lambang Kabupaten juga ikut berubah. Mars Kabupaten Mempawah yang baru diciptakan oleh Gina Selvira Yanti.

Salah satu lagu khas dari kabupaten Mempawah adalah Lagu Galaherang, lagu ini menceritakan tentang seorang Panglima gagah dari Mempawah yang selalu memenuhi janjinya, apapun yang akan terjadi beliau akan tetap memenuhi janji.

Dari lagu galaherang ini diharapkan setiap yang menyanyikan dan mendengarkannya akan dapat memenuhi janji yang telah diucapkannya.

Value

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan suku, budaya dan bahasa. Album ini dapat menambah pengetahuan kita tentang salah satu kekayaan budaya dan bahasa yang ada di indonesia melalui lagu-lagu daerah.

(Writer: Ratna Sakti Wulandari-Museum Musik Indonesia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here