EAST JAVA
Type of Collection | : Cassette |
Artist/Group | : Kerawitan Ketoprak Siswobudoyo |
Album Title | : Gending-gending Kreasi Lohjinawi Kerawitan Ketoprak Siswobudoyo |
Origin | : Provinsi East Java |
Language | : Java |
Year of Release | : No data |
Label | : Nirwana Music Cassettes |
Serial Number | : No data |
Contributor | : Museum Musik Indonesia, Malang, 2014 |
Reference link: https://www.youtube.com/watch?v=e7fwfSd80dY&t=263s
Tracklist
NO | Song Title | Songwriter | Vocal |
SIDE A : | |||
1 | Gending loro-loro gendong minggah Ladrang Loro-loro Topeng, laras Slendro Manyura | No data | Pesinden Nyi Tarmini, Nyi Sermini dan Nyi Yodmini |
2 | Lancaran Maesajenar, laras Pelog 6 | No data | Pesinden Nyi Tarmini, Nyi Sermini dan Nyi Yodmini |
3 | Ketawang Prayoga, laras Slendro 9 | No data | Pesinden Nyi Tarmini, Nyi Sermini dan Nyi Yodmini |
SIDE B : | |||
1 | Ketawang Mardihayu, laras Slendro Manyura | No data | Pesinden Nyi Tarmini, Nyi Sermini dan Nyi Yodmini |
2 | Lancaran Bo Yo Eling, laras Pelog 6 | No data | Pesinden Nyi Tarmini, Nyi Sermini dan Nyi Yodmini |
3 | Lancaran Panca Usaha, laras Slendro 9 | No data | Pesinden Nyi Tarmini, Nyi Sermini dan Nyi Yodmini |
4 | Ketawang Loh-Jinawi, laras Slendro 9 | No data | Pesinden Nyi Tarmini, Nyi Sermini dan Nyi Yodmini |
Biography
Ketoprak Siswo Budoyo was formed on June 18, 1958 in Sidorejo Village, Kauman District, Tulungagung Regency. It was founded by Mr. Siswondo HS with the help of his wife Mrs. Rumani.
About Album
This album contains seven compositions. Gending’s Music are created by Siswo Budoyo’s New Style Ketoprak Karawitan Family, Tulungagung Regency. Suparmad’s care. Supported by three singers: Nyi Tarmini, Nyi Sermini and Nyi Yodmini. Ki Siswondho HS is the leader of Siswo Budoyo’s new ketoprak style.
Story
Siswo Budoyo’s New Style Ketoprak is a cultural icon of Tulungagung Regency. At first it was a wayang orang group. Siswondho HS is the epicenter of Ketoprak Siswo Budoyo. Initially the stage was in Sidorejo Village, Kauman District, Tulungagung Regency. Then the performance at the Pahing Market Tulungagung. Received a positive response from the community, continued performances between sub-districts, districts and between provinces. According to information from Yongki Irawan (70), a cultural expert from Malang, Siswo Budoyo’s New Style Ketoprak also performed in Malang. “From 1979 to 1989, Siswo Budoyo’s New Style Ketoprak performed at the Flora Building and the Cenderawasih Arts Building. One performance for two to three months,” said Yongki Irawan.
New Style Ketoprak Siswo Budoyo once won the first place in the Ketoprak competition at Sri Wedari Park, Surakarta.
Indonesian Traditional Performing Arts Ketoprak is one of the traditional performing arts in Indonesia. Combination of various elements of art. There are dance, music, literature and drama that stand out the most. Ketoprak grows in Central Java, including Yogyakarta. There are two styles of ketoprak in Yogyakarta. The first is the Mataram ketoprak and the second, the coastal ketoprak which grows outside Yogyakarta. The source of the ketoprak story is the farmer’s life and historical background. Some of the stories played by Ketoprak Siswo Budoyo: Minakjinggo Nagih Promise Damarwulan, Suminten Edan.
Wayang Orang is a traditional performing art created by Sultan Hamangkurat I in 1731. The source of the story comes from the Ramayana, Mahabharata and historical stories. Played by humans, not shadow puppets. Developed in Central Java, East Java and Jakarta. Puppet plays include: Werkudara Twins, Heroine Edan, Arjuna Wiwaha, Menakjinggo Dayun. Ludruk is a traditional drama that grew and developed in Central Java. The source of stories from everyday life and stories of heroism. Gamelan as music. Ludruk is often invited as entertainment in celebrations. Performs at 21.00 WIB until 04.00 in the morning. Ludruk always opens with a remo dance. At midnight, jokes appear. Ludruk is the art of resistance to invaders. Cak Durasim from Jombang made the song ‘pagupon omahe dara/Melok Nippon, tambah sengsara’ (Pagupon, the dove’s house. Follow Nippon, get more miserable). Ludruk plays include Sarip Tambakyasa, Pak Sakerah Tampon Pajarakan, Landlord Kedawung, Jaka Bereg Sawunggaling, Trunadjaja in Ngantang, Selor Lancuran Mergosono. In Central Java, Yogyakarta and East Java, ketoprak is one of the traditional performing arts. In Jakarta, ketoprak is one type of food name. Ketupat is served with tofu, vermicelli, cucumber, bean sprouts and boiled eggs.
Value
Album Gending-gending Kreasi Lohjinawi Kerawitan Ketoprak Siswo Budoyo is a special collection. This album contains documentation of the musical compositions of Ketoprak Siswo Budoyo, a group that was founded in Tulungagung Regency in 1958.
Writer: Abdul Malik-Museum Musik Indonesia
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Biography
Ketoprak Siswo Budoyo terbentuk 18 Juni 1958 di Desa Sidorejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.Didirikan oleh Bapak Siswondo HS di bantu dengan istrinya Ibu Rumani.
About Album
Album ini memuat tujuh komposisi. Gending-gending kreasi oleh Keluarga Karawitan Ketoprak Gaya Baru Siswo Budoyo, Kabupaten Tulungagung. Asuhan Suparmad. Didukung tiga pesinden: Nyi Tarmini, Nyi Sermini dan Nyi Yodmini. Ki Siswondho HS adalah pimpinan ketoprak gaya baru Siswo Budoyo.
Story
Ketoprak Gaya Baru Siswo Budoyo merupakan ikon budaya Kabupaten Tulungagung.Pada mulanya kelompok wayang orang. Siswondho HS adalah episentrum Ketoprak Siswo Budoyo. Awalnya pentas di Desa Sidorejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung. Lalu pentas di Pasar Pahing Tulungagung.Mendapat respon positif dari masyarakat, dilanjut pentas antar kecamatan, kabupaten dan antar provinsi. Menurut informasi Yongki Irawan (70), budayawan asal Malang, Ketoprak Gaya Baru Siswo Budoyo juga pentas di Malang. “Tahun 1979 hingga 1989 Ketoprak Gaya Baru Siswo Budoyo pentas di Gedung Flora dan Gedung Kesenian Cenderawasih. Sekali pentas dua sampai 3 bulan,” kata Yongki Irawan.
Ketoprak Gaya Baru Siswo Budoyo pernah meraih juara pertama lomba ketoprak di Taman Sri Wedari Surakarta.
Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia
Di Indonesia terdapat beberapa jenis seni pertunjukan tradisional antara lain Ketoprak, Wayang Orang, dan Ludruk. Ketoprak adalah salah satu seni pertunjukan tradisional di Indonesia. Gabungan dari berbagai unsur seni. Ada tari, musik, sastra dan drama yang paling menonjol. Ketoprak tumbuh di Jawa Tengah termasuk Yogyakarta. Ada dua gaya ketoprak di Yogyakarta. Pertama ketoprak Mataram dan kedua, ketoprak pesisir yang tumbuh diluar Yogyakarta.
Sumber cerita ketoprak adalah kehidupan petani dan latar belakang sejarah. Beberapa cerita yang dimainkan Ketoprak Siswo Budoyo: Minakjinggo Nagih Janji Damarwulan, Suminten Edan.
Wayang Orang adalah seni pertunjukan tradisional hasil kreasi Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Sumber cerita bersumber dari Ramayana, Mahabharata dan cerita sejarah. Diperankan oleh manusia bukan wayang kulit.Berkembang di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta.Lakon Wayang Orang antara lain: Werkudara Kembar, Srikandi Edan, Arjuna Wiwaha, Menakjinggo Dayun.
Ludruk merupakan drama tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Timur.Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari dan cerita perjuangan. Gamelan sebagai musik.Ludruk seringkali diundang sebagai hiburan dalam hajatan.Tampil pukul 21.00 wib hingga pukul 04.00 dini hari. Ludruk selalu dibuka dengan tari remo.Tengah malam muncul lawakan. Ludruk adalah seni untuk perlawanan kepada penjajah. Cak Durasim dari Jombang membuat kidungan ‘pagupon omahe dara/Melok Nippon, tambah sengsara’ (Pagupon, rumah burung merpati.Ikut Nippon, tambah sengsara). Lakon ludruk antara lain Sarip Tambakyasa, Pak Sakerah Tampon Pajarakan, Tuan Tanah Kedawung, Jaka Bereg Sawunggaling,Trunadjaja di Ngantang,Selor Lancuran Mergosono.
Di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, ketoprak adalah salah satu seni pertunjukan tradisional. Di Jakarta, ketoprak merupakan salah satu jenis nama masakan.Ketupat disajikan bersama tahu, bihun, mentimun, taoge dan telur rebus.
Value
Album Gending-gending Kreasi Lohjinawi Kerawitan Ketoprak Siswo Budoyo merupakan koleksi istimewa. Memuat dokumentasi gending kerawitan Ketoprak Siswo Budoyo, sebuah kelompok yang berdiri di Kabupaten Tulungagung tahun 1958.
Writer: Abdul Malik-Museum Musik Indonesia