SANGGAR GUMARANG SAKTI – Instrumentalia Tari-Tarian Minang

0

WEST SUMATERA

Type of Collection: Cassette
Artist/Group: Sanggar Gumarang Sakti
Album Title: Instrumentalia Tari-Tarian Minang (Instrumental Minang Dances)
Origin: West Sumatera
Language: Minang
Year of Release: 1982
Label: TANAMA Record
Serial number: No DATA
Contributor: Museum Musik Indonesia, Malang, 30 Jule 2019

Reference Link                          :

 

TRACKLIST

NO  Song TitleSong’s ComposerArtist
 SIDE A (Instrumentalia)  
1Tari Alang BabegaGusmiati SuidGumarang Sakti
2Tari RantakGusmiati SuidGumarang Sakti
3Tari RandaiGusmiati SuidGumarang Sakti
4InstrumentaliaGusmiati SuidGumarang Sakti
5Talempong SarunaiGusmiati SuidGumarang Sakti
6PalembayanGusmiati SuidGumarang Sakti
 SIDE B (Minang Tradition)  
1Ratok LawangNo DataGumarang Sakti
2Padang MagekNo DataGumarang Sakti
3Lenggang PayakumbuhNo DataGumarang Sakti
4Risau LaiNo DataGumarang Sakti

BIOGRAPHY

Sanggar Gumarang Sakti is the name of a traditional Minang dance group from West Sumatra Province. Sanggar Gumarang Sakti was formed by Gusmiati Suid in 1982. Gusmiati Suid (Born August 16, 1942 in Batusangkar, Tanah Datar, West Sumatra – Died September 28, 2021, Jakarta) is a dance stylist (Choreographer). She is considered as a maestro of Indonesian Contemporary dance. The word “Gumarang” comes from the Minangkabau language which means “White Horse”, while “Sakti” means “Strong”. So Gumarang Sakti means The Strong White Horse.

Furthermore, Gusmiati Suid and the Sanggar Gumarang Sakti moved to Jakarta in the hope that the dance group could grow bigger. It turned out to be true, Gumarang Sakti began to be known to the public and often won awards. The name Gumarang Sakti began to be known to foreign countries, from the United States to several countries in Europe. They have participated in various national and international dance festivals. Among them are performing their dance works in Lausanne, Switzerland, (1980) and at the “Asia Festival of Theatre, Dance and Martial Art” in Calcutta, India, (1987).  In 1991 they received the “Bessies Award” from New York Dance and Performance. Three years later, Sanggar Gumarang Sakti became the only Asian representative in the 6th Internationalist Tanz Festival dance event in Germany in June 1994. Gumarang Sakti reached its prime in the 1980s and 1990s.

Gusmiati Suid had many services in developing Minangkabau traditional art, in her works she never left her original Minangkabau identity. Gusmiati Suid is one of the pillars of the development of Minangkabau Contemporary Dance Culture.

After Gusmiati’s death in Jakarta in 2001, the leadership of Gumarang Sakti was replaced by her first son, Boi G. Sakti. He further expanded his dance concept on the basis of the roots of Asian traditions. He also began to package his dance performances with advances in multimedia technology, sound, lighting, and stage layout.

ABOUT ALBUM

This cassette album, entitled “Instrumentalia Tari-Tarian Minang” (Instrumental of Minang Dances) is their first album which was made in 1982. This album contains 10 songs where the songs are specifically intended for the accompanying music for the Minang Tradition Dance. Therefore, this tape is very useful for people who study Minang Traditional Dance. The people involved in this album are: Gusmiati Suid (Leader), Rizanto Algamar (Coordinator), A. Zizar – Jusan (Saluang Player), Hanafi CS (Telempong Player), Efri Non CS (Singer).

STORY

The Minang tribe is a tribe originating from the province of West Sumatra. Their local language is called the Minang language. The Minang tribe has traditional musical instruments, namely Talempong (percussion instruments) and Saluang (wind instruments). The Minang tribe also has several types of traditional dances such as Plate Dance, Pasambahan Dance, Rantak Dance and Alang Babega Dance.

Alang Babega dance is a type of traditional dance that has a simple movement, which is like the movement of an eagle flying and about to grab its prey. As an illustration, the dance movement begins with hand movements imitating a flying eagle, then spreads arms, then dives. Until finally, it ends by imitating the movement of an eagle grabbing prey from the ground. Alang Babega dance is usually taught to children in schools, so this dance is quite familiar with children in West Sumatra.

Rantak dance is a type of traditional dance that has fast and dynamic movements because it is inspired by the Pencak Silat movement. Pencak Silat is an original Indonesian martial art that is firmly entrenched in the traditions of the Minangkabau community so that it becomes an inspiration for the art of rantak dance.

VALUE

The important values of this album are:

  • The existence of this album also plays a role in introducing, developing and preserving the art of Minang traditional dance to the people of Indonesia and the world.
  • This tape is very useful for people who are interested in learning Minang Traditional Dance. Especially for the younger generation of Indonesia so as not to become extinct or forgotten by them.
  • Gusmiati Suid is one of the pillars of the development of Minangkabau Contemporary Dance culture. The results of her hard work were successfully passed on by her son, Boi G. Sakti.

Writter: Ari Yusuf – Museum Musik Indonesia

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Biography

Sanggar Gumarang Sakti adalah nama sebuah grup tari tradisional Minang yang berasal dari Sumatera Barat. Gumarang Sakti dibentuk oleh Gusmiati Suid pada tahun 1982. Gusmiati Suid (Lahir 16 Agustus 1942 di Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat – Meninggal 28 September, Jakarta) adalah seorang penata tari (Koreografer). Dia dipandang sebagai seorang maestro tari Kontemporer Indonesia. Kata “Gumarang” berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti “Kuda Putih“, sedangkan “Sakti” berarti “Kuat”. Jadi Gumarang Sakti memiliki arti Kuda Putih yang Kuat.

Selanjutnya Gusmiati Suid beserta Sanggar Gumarang Sakti pindah ke Jakarta dengan harapan agar Grup Tarinya bisa berkembang lebih besar. Ternyata benar, Gumarang Sakti mulai dikenal masyarakat dan seringkali memenangkan penghargaan. Nama Gumarang Sakti makin berkibar hingga ke luar negeri, termasuk Amerika Serikat dan beberapa Negara di Eropa. Berbagai festival tari tingkat nasional dan internasional pernah diikutinya. Di antaranya adalah mementaskan karyanya tarinya di Lausanne, Swiss, (1980) dan di “Asia Festival of Theatre, Dance and Martial Art” di Calcutta, India, (1987). Pada tahun 1991 ia menerima penghargaan “Bessies Award” dari New York Dance and Performance. Tiga tahun kemudian Sanggar tari Gumarang Sakti menjadi satu-satunya wakil Asia di dalam acara tari Internationalis Tanz Festival ke-6 di Jerman pada bulan Juni tahun 1994. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati 100 tahun lahirnya tari modern. Gumarang Sakti mencapai masa kejayaannya pada era 1980 hingga 1990-an.

Gusmiati Suid memiliki banyak jasa dalam mengembangkan seni tradisi Minangkabau, dalam karya-karyanya ia tak pernah meninggalkan identitas asli Minangkabau. Gusmiati Suid merupakan salah satu pilar pengembang budaya Seni Tari Kontemporer Minangkabau.

Selepas dari meninggalnya Gusmiati di Jakarta pada tahun 2001 kepemimpinan Gumarang Sakti digantikan oleh putra pertamanya yang bernama Boi G. Sakti. Dia lebih meluaskan konsep tariannya pada pijakan akar tradisi Asia. Ia pun mulai mengemas seni pertunjukan tarinya dengan kemajuan teknologi multimedia, sound, pencahayaan, dan tata panggung.

About Album

Album kaset yang berjudul Instrumentalia Tari-tarian Minang (Instrumental of Minang Dances) ini merupakan album pertama mereka yang dibuat pada tahun 1982. Album ini berisi 10 buah lagu dimana lagu-lagu tersebut ditujukan khusus untuk musik pengiring Tari Tradisi Minang. Oleh karena itu, kaset ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang mempelajari Tari Tradisi Minang. Orang-orang yang terlibat di dalam album ini adalah: Gusmiati Suid (Pemimpin), Rizanto Algamar (Kordinator), A. Zizar – Jusan (Pemain Saluang), Hanafi CS (Pemain Telempong), Efri Non CS (Penyanyi).

Story

Suku Minang adalah sebuah suku yang berasal dari provinsi Sumatera Barat. Bahasa daerah mereka disebut dengan Bahasa Minang. Suku Minang memiliki alat musik tradisional yaitu Talempong (Alat musik pukul) dan Saluang (Alat musik tiup). Suku Minang juga memiliki beberapa jenis tarian tradisional di antaranya adalah Tari Piring, Tari Pasambahan, Tari Rantak dan Tari Alang Babega.

Tari Alang Babega adalah jenis tarian tradisi yang memiliki gerakan yang sederhana yaitu gerakan burung elang terbang dan hendak menyambar mangsanya. Sebagai gambaran, gerakan tarinya diawali oleh gerakan tangan menirukan elang terbang melayang, lalu merentangkan lengan, kemudian menukik. Hingga akhirnya, diakhiri dengan menirukan gerakan elang menyambar mangsa dari atas tanah. Tari Alang Babega ini biasanya diajarkan kepada anak-anak di sekolah, sehingga tarian ini cukup akrab dengan anak-anak di Sumatera Barat.

Tari Rantak adalah jenis tarian tradisi yang memiliki gerakan yang cepat dan dinamis karena terinspirasi dari gerakan Pencak Silat.  Pencak Silat adalah sebuah seni bela diri asli Indonesia yang tertanam kuat di dalam tradisi Masyarakat Minangkabau sehingga menjadi inspirasi bagi seni tari mereka yaitu berupa Tari Rantak.

VALUE

Nilai penting dari album ini adalah:

  • Keberadaan  album ini  turut memberikan peran dalam memperkenalkan, mengembangkan dan melestarikan seni tari tradisi Minang ke masyarakat Indonesia dan Dunia.
  • Kaset ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang berminat untuk mempelajari Tari Tradisi Minang. Khususnya bagi generasi muda Indonesia agar tidak punah atau terlupakan oleh mereka.
  • Gusmiati Suid merupakan salah satu pilar pengembang budaya Seni Tari Kontemporer Minangkabau. Hasil kerja keras beliau dilanjutkan oleh putranya yang bernama Boi G. Sakti.

(Writer: Ari Yusuf – Museum Musik Indonesia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here