Laporan Tahunan Museum Musik Indonesia 2021

0

Syukur Alhamdulillah, di tengah badai Covid 19, Museum Musik Indonesia masih bisa bertahan sampai hari ini. Tahun 2021 ada 570 pengunjung dan sumbangan koleksi dari masyarakat bertambah dengan 6.300 buah.

Kegiatan pengarsipan menjadi kegiatan utama dengan hasil 5 dokumen sejarah dan katalog museum. Sebagian bisa diakses publik melalui website MMI.

Terima kasih pada MOWCAP UNESCO, ICCROM (Asosiasi Museum Internasional di Italy), dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga-lembaga tersebut telah mempercayakan dananya pada MMI untuk pelestarian musik di Indonesia.

Apresiasi kami sampaikan juga kepada AMIDA Jawa Timur dan PLN. Melalui program CSR kami bisa melengkapi sarana museum untuk pelayanan pengunjung.

Kabar duka menimpa MMI dengan wafatnya pengamat musik senior Bens Leo. Beliau adalah Pengawas Yayasan MMI dan baru mewariskan ilmunya melalui buku Jurnalisme Musik.

Dalam upaya memelihara sejarah musik di Indonesia, MMI telah mengusulkan salah satu koleksi museum untuk ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Busana panggung salah satu anggota Group Wanita Dara Puspita adalah bukti otentik kejayaan mereka yang telah pentas di negara-negara Asia dan Eropa (1969-1971).

Upaya mengangkat kearifan lokal juga terwujud berkat inisiatif dari Pembina Yayasan MMI, Pongki Pamungkas. Bersama Donny Hardono (DSS) telah digelar Konser 7 Ruang. Acara berjudul “Kera Ngalam Bernyanyi” yang menampilkan musisi-musisi Kota Malang berlangsung nonstop selama 9 jam.

MMI memang bukan sebuah museum yang besar. Dengan luas ruangan 200 m2 yang disediakan oleh Pemerintah Kota Malang, kami masih bisa memperoleh surplus Rp 3,35 juta rupiah. Apresiasi kami sampaikan pada para donatur. Terima kasih pula pada 10 tenaga sukarela yang dengan cintanya telah membuat roda-roda museum terus berputar. That is The Love of My Life. (HHW)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here