The ARISTOCRATS ‘Defrost’ Tour Live in Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Bali

0

Oleh Stanley Tulung

The ARISTOCRATS ‘Defrost’ Tour Live in Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Bali

Seperti yang di prediksi bahwa sedari awal Aristocrat langsung menggebrak hingga berhasil menyihir para penonton dengan lagu-lagu yang bertenaga serta dinamis yang mereka miliki. Grup yang digawangi oleh Bryan Beller (bass), Guthrie Govan (gitar) dan Marco Minnemann (drum) memainkan musik Rock yang dinamis namun segmented bagi pendengar musik kebanyakan.
Singgahnya mereka di Denpasar merupakan bagian dari rangkaian tour mereka yang bertajuk ”The Defrost Tour Asia 2023”. Di samping Denpasar mereka juga singgah di kota-kota seperti Osaka, Nagoya, Hong Kong, Singapura dan kota lainnya.
Konser The Aristocrat dibuka dengan intro Devo “Satisfaction”. Kemudian mereka memainkan D Grade Movie Jam, Hey Where Is My Drink Package?, Terrible Lizzard serta Bad Asteroid. Rata-rata lagu yang mereka mainkan sangat Rock dan dinamis. Setelah itu mereka mencoba menurunkan tempo dengan The Ballad of Bonnie & Clyde. Sebelum memainkan lagu ini Bryan menceritakan bahwa lagu ini bercerita tentang pencurian alat-alat musik miliknya. Pencurinya tertangkap namun semua alat musik miliknya sudah lenyap entah kemana.

Di sela-sela lagu Bryan mencoba berinteraksi dengan penonton menggunakan Bahasa Indonesia seperti, “apa kabar?, terima kasih dan suksema”. Marco tidak ketinggalan juga dengan mencoba menyanyikan lagu tradisional Bali yaitu Meong-Meong. Jelas ini membuat penonton tertawa serta suasana menjadi cair
Ketiga personil Aristocrat ini pun juga sempat mempertontonkan solo menggunakan alat musiknya. Saat solo terlihat betapa hebat masing-masing individu dalam bermusik. Mereka adalah kumpulan musisi-musisi pilih tanding yang luar biasa. Perpaduan antara Bryan Beller, Guthrie dan Marco menghasilkan musik sangat dahsyat. Sinergi mereka bisa dirasakan dengan padunya musik yang mereka mainkan.


Saling mempengaruhi dalam bermusik itu sangat lumrah dan itu biasa terjadi dalam sebuah grup musik. Warna musik Aristocrat yang sangat berwarna pengaruh masing-masing personel. Permainan gitar Guthrie yang sangat kental dengan nuansa Fusion (Jazz Rock) dan sulit ditebak arahnya lalu di temani oleh Bryan dan Marco yang sangat kuat dengan nuansa Rock membuat warna musik The Aristocrat terdengar sangat unik dan lebih lebar serta berwarna.
Di akhir pertunjukan nampak penonton berteriak “We want more, we want more”. Mereka bertiga pun tertawa dan terlihat seolah tidak percaya melihat penonton yang sangat antusias menikmati musik mereka. Keinginan penonton pun bersambut. Sebelum memainkan lagu penutup “Blues Fucker” Bryan meminta penonton untuk maju berdiri di depan panggung yang langsung disambut oleh penonton yang duduk. Mereka merangsek ke depan panggung namun tetap tertib dan terlihat sangat menikmati permainan The Aristocrats.
Selesai pertunjukan semua terlihat puas dan senang dengan musik yang disuguhkan oleh The Aristocrat.
Malam itu hadir beberapa penggiat musik dan musisi tanah air menikmati The Aristocrat seperti Dewa Budjana (GIGI), Balawan, Irvan Borneo (gitaris Anji), Andy Owen (gitaris Teddy Sujaya Project), Robert MR (session gitaris, Humania, Shadow & Puppet), Rudy Zulkarnaen (session bassist, SIMAKDIALOG, Tulus, 4 Peniti), Adisty (session drummer, SHE, Tulus), Haru (gitaris) Chico Hindarto (LMK WAMI) dan lainnya.

*Kontributor Museum Musik Indonesia. Menetap di Jakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here