Lanny Sisters yang saya kenal

0

Oleh Wiro Kribo

Sragen adalah sebuah Kabupaten di Jawa Tengah yang punya julukan “Bumi Sukowati”.Sragen memiliki potensi yang luar biasa.Selain dikenal dengan potensi alamnya, Sragen juga mempunyai berbagai kesenian yang beragam dan majemuk. Sragen telah tercatat banyak melahirkan seniman musik hebat yang eksistensinya pun diakui keberadaannya.

Lanny Sisters adalah duo vokal bersaudara dari Sragen, ‘Lanny dan Irianny’. Lanny yang punya nama lengkap Lanny Sukowati, merupakan putri dari pasangan Suyono dan Koestini, Irianny merupakan saudara misan, ibunya kakak beradik. Lanny Sukowati, kelahiran Sragen, 17 September 1957 dan Irianny lahir pada tanggal, 28 Agustus 1957 di Sragen.

Lanny Sisters mengawali karier di tahun 1965, saat berusia 8 tahun, menapak dan menjelajah dari pentas hiburan lokal, baik di panggung musik pun di acara acara tertentu di kotanya Sragen, bareng dengan Band Pengiring Panca Irama. Berkat bimbingan kakak pertamanya bernama Sandrawati dan keuletan Ayah Lanny Sukowati bernama Suyono yang juga seorang penyanyi dan pemusik Keroncong. Duo Lanny Sisters pun merambah ke berbagai kota.

Lanny Sisters yang pernah diiringi band yahud, bernama Yap Brothers, ini pun sering mendampingi show para penyanyi kondang, diantaranya Fenty Efendy, Ernie Djohan, Titiek Puspa, Alfian, Anna Mathovani. Lanny sendiri tercatat pernah duet bersama Muchsin Alatas dalam pentas musik di kota Malang.

Catatan:

Ketika show di Gelora Pancasila Surabaya, tahun 1967, Lanny Sisters diperkenalkan dengan Bing Slamet. Melihat bakat Lanny Sisters, Bing Slamet langsung memboyongnya ke Jakarta untuk diperkenalkan dengan juragannya PT Musica Studio (Metropolitan), jelas Lanny dalam wawancara saya via WhatsApp.

Lanny Sisters bersama Musica Studios tercatat telah merilis dua album Pop Indonesia dan album kompilasi bareng Tetty Sumitro & Angel Pfaff pun bekesempatan menjalani tour show ke berbagai kota kota, di Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sumatera, Kalimantan, dan DKI.

Dalam perjalanan karir di industri rekaman, Lanny Sisters yang ngetop lewat lagunya berjudul Bertamasya karya Jessy Wenas, lagu ini menghiasi Album Bertamasya yang di tangani oleh musisi handal Zaenal Arifin bareng Zaenal Combo sebagai pengiring.

Lanny Sisters yang pernah belajar vokal dengan Yasir Syam dan A. Riyanto. Tidak hanya merilis album Pop Indonesia saja. Sebagai penjaga bahasa tradisi Lanny Sister pun melempar album Pop Jawa lewat Label Indomusic, mencuat hits berjudul Bakul Jamu karya Henry S dengan garapan musik Paul Irama asal Solo.

Nama Lanny Sisters, saat itu semakin berkibar di Indonesia,  sebagai penyanyi duet, bahkan beberapa media pun selalu meliput setiap aksi panggungnya, baik itu koran juga Majalah,bahkan Majalah kondang Vista, Aktuil, Junior, Selecta, Violita duo Lanny Sisters selalu terpampang beritanya.

Setelah Lanny Sisters vakum, Lanny merilis Album Bareng Lily Junaedhy dengan mencetak dua album studio yang telah di rilisnya. Album Studio berjudul Dua Gadis Remaja lewat Label Bali Record melejit dengan lagu bertitel Dua Gadis Remaja karya Chilung R dengan backing Band Discotique Pimpinan Henky Firmansyah dan album Cinta Palsu bareng Bali Records yang melejit dengan lagu Cinta Palsu karya Henry S / Yasir Syam dengan iringan musik oleh Eka Sapta dibawah Pimpinan Jopie R Item.

Pada tahun 1970an, kami sering mengadakan show bersama band Arulan Band, tutur Lanny istri Produser dari ProSound Budhy Paramita. Lanny Sukowati dan pasangan duetnya Irianny bermukim di Jakarta, dan sudah tidak aktif lagi di dunia musik, namun ibu rumah tangga yang sudah bercucu ini selalu meluangkan waktu untuk bernyanyi walau hanya lewat app smule.

Keponakaan Asmaraman Sukowati ( Kho Ping Hoo) pengarang komik cerita silat dan juga Tante dari Penyiar handal Deddy Mahendra Desta, yang lebih dikenal dengan nama Desta, ini sangat mendukung generasi muda yang berkiprah di dunia musik.Terus belajar , terus maju untuk berkarya yang kreatif penuh variasi, welingnya.

Mempunyai sebuah karya adalah suatu pencapaian yang luar biasa dan saya menaruh Hormat Kepada karya Siapapun, dimanapun dan kapanpun (‘wKg’)

Sumber : Wawancara lewat WA dengan Lanny Sukowati dan Budhy Paramita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here