Bangkit Sanjaya yang saya kenal

0

Bangkit Sanjaya yang saya kenal

Oleh Wiro Kribo

Bangkit Sanjaya yang terlahir di Solo 12 Januari 1963, dengan nama Achmad Wijaya, merupakan anak ke- 2 dari 4 saudara (Atilla, Mamin, Nanis) dari pasangan KPH Sanjoyo HS dan Siti Jaerah. Nama Bangkit Sanjaya sendiri mencuat atas gagasan Gito Rollies.

Bangkit Sanjaya gandrung dengan musik sejak masih sekolah dasar.Ia senang ngeband di Solo dan sering juga ikut festival di Solo, keinginan kuat dalam bernyanyi selalu menggelora. Pada pertengahan tahun delapan puluh, Bangkit hijrah ke Jakarta.

Di Jakarta berbagai festival nyanyi pun diikuti membuat dia matang, berkat kegigihanya hingga dirinya bisa masuk rekaman untuk mencetak album solonya.

Pada dekade tahun 80-an kehadiran Bangkit Sanjaya cukup diperhitungkan di blantika musik rock tanah air.Ini semua berkat tangan dingin Donny Fattah dan Bangkit Sanjaya pun mampu menerobos panggung-panggung dan dunia rekaman musik rock Indonesia.

Di tahun 1987, Bangkit Sanjaya ditangani Areng Widodo dan Donny Fattah untuk album pertamanya berbandrol Daun-Daun Surga.Album ini mencetak hits besar Daun-Daun Surga karya Areng Widodo dan mengangkat Rocker ciamik dari Solo, Bangkit Sanjaya sejajar dengan Para Rockers Tanah Air. Setahun kemudian ia mencetak Album “Roda-Roda Gila” dengan arahan musik musisi hebat Areng Widodo.

Waktu terus bergulir bintang terang meneranginya.Di tahun 1989,Bangkit Sanjaya kembali menelorkan Album bertitel “Tenggo Berat”.Pada album ini aransemen musik digarap oleh musisi hebat Oetje F Tekol.

Pasar musik terus meliriknya pada tahun 1990. Bangkit hadir lagi, ia melahirkan Album bertitel “Atilla” dan Bangkit Sanjaya menggandeng suhunya Areng Widodo sebagai sutradara musiknya. Di album ini terselip lagu keren bertitel Hotel Prodeo karya Areng Widodo.

Sosok Bangkit Sanjaya bukan cuma kondang sebagai penyanyi rock saja, berkat konsistennya sebagai penggiat seni teater, ia sangat dekat dengan WS Rendra dan Sanggar Teater Ananda pimpinan Jose Rizal Manua, sejumlah pementasan  teater pun diikutinya hingga menyabet sejumlah penghargaan, atas keterlibatannya sebagai aktor teater.

Bangkit Sanjaya pun tercatat pernah show di Singapura, Malaysia, Jerman, dan Belanda.

Darah seninya mengalir deras pada putrinya tersayang Maharani Megananda,seorang artis teater yang di tahun 2016 sukses mementaskan ‘Pernikahan Darah’ berperan sebagai ‘Inang’ di TIM dengan arahan sutradara Yoga Muhamad.

Setelah tahun 1987 hingga tahun 1990 Bangkit Sanjaya mendulang sukses dipanggung dan rekaman. Bangkit Sanjaya pun sempat menghilang dalam dunia musik. Pada tahun 2004, ia kembali nyebur diblantika musik rock.Bangkit Sanjaya merilis album terbarunya dengan judul Bintang di Angkasa, dengan gacoan lagu bertitel Bintang di Angkasa buah karya Ipank BIP.

Note :

Menurut penuturan Bangkit Sanjaya, lagu bertitel Bintang di Angkasa pada tahun 1998 yang awalnya digarap oleh gitaris Punk Modern Alm Dody Lesmana dan akhirnya dilanjutkan oleh musisi hebat Arthur Kaunang pada tahun 2000, dan ditahun 2003 disempurkan kembali oleh Didit Plastik.

Proses panjang Album Bintang di Angkasa, ini penggarapannya dilakukan di empat studio beken Musica, Vidi Vici,Irama Tara dan Ara Sudio.Dalam album Bintang di Angkasa ini terdapat lagu Selamat Tinggal karya Dody Lesmana yang sempat dibawakan Achmad Albar.Setelah diaransir ulang tembang ini dibawakan Bangkit Sanjaya sebagai kenangan bagi temannya yang telah tiada.

Di tahun 2015 Bangkit juga terlibat dalam Mini Album bertitel Bela Negara bersama 60 musisi dan penyanyi Rock beken Indonesia yang tergabung dalam IKi ” Indonesia Kita “.Sebagai bukti nyata para musisi dan penyanyi rock juga siap Bela Negara, baik dengan karya dan pengabdian. Mini Album tersebut mempersembahkan lagu-lagu bertema Nasionalisme yang kental terhadap perjuangan bangsa Indonesia.

Di tahun 2018 Bangkit Sanjaya ikut pula menbidani lahirnya Album berjudul “Kebersamaan” IKi (Indonesia Kita) dan album ciamik ini menerima penghargaan Produksi Album Rock Terbaik dari ajang AMI Awards 2018 dengan produser Donny DSS Music.

Selain musik, Bangkit Sanjaya di tahun 2002 – 2003 pun sempat juga terjun di dunia EO bersama Bens Leo dan Eddy Susilo yang diberi nama BL Produktama.

Bangkit hingga kini menggeluti dunia usaha bersama keluarga besarnya.Mulai dari bisnis pertambangan sampai bidang property. Dan kini, Bangkit Sanjaya juga sibuk menangani perusahaan di bidang aplikasi IT menjadi komisaris PT Biomorf Indonesia.

Semua pekerjaan dirasakan sebagai sebuah pekerjaan seni, sehingga dirinya tak merasa terbebani.Dunia musik mengajarkan banyak hal, salah satunya keyakinan. “ Dunia musik itu berputar kini saatnya musisi rock itu berjuang,” tuturnya.

Mempunyai sebuah karya adalah suatu pencapaian yang luar biasa dan saya menaruh Hormat Kepada Karya Siapapun,dimanapun dan kapanpun.(‘wKg’)

Dipetik dari berbagai sumber dan wawancara.

#trahmusiksolo

#rockindonesia

#museummusikindonesia

Dok. Foto oleh Digan Ganteng Sekali

Album Tenggo Berat format PH / Vinyl 12 inch, 45 RPM Stereo, kode seri PH/Vinyl BM – 0207 – 2 Billboard Indonesia 1989.

Vinyl Koleksi: Koleksi Max Ferry

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here