
Titiek Puspa
Madjalah Liberty No.827, 12 Djuli 1969.Koleksi Museum Musik Indonesia
Titiek Puspa, penyanyi dan pencipta lagu serta sutradara untuk semua karya opera atau operetta.Agaknya inilah tokoh paling awet dalam sejarah musik hiburan Indonesia.Jika ada orang berkata bahwa Titiek merupakan tokoh paling besar dalam dunia pop Indonesia, pastilah orang itu tidak salah.Agaknya memang sulit mencari bandingan bakat yang dimiliki Titiek Puspa ini. Ia memiliki kemampuan dasar teater untuk bidang daramaturgi dalam pelbagai opera yang dikarangnya, padahal ia sama sekali tidak punya latar belakang dramaturgi yang notabene berarti sastra.Sudah tentu, kata-kata yang bagus ini berarti bahwa ia merampungkan suatu kerja seni yang final untuk suatu kelas pop, dan yang tak pernah dilakukan oleh orang lain. Sebagai penyanyi, ia telah dikenal sejak tahun 1954, saat ia keluar sebagai pemenang Bintang Radio di RRI Semarang.
Di penghujung dasawarsa 1950-an itu, sebuah lagu atas Namanya sempat bertahan sampai memasuki dasawarsa 1960-an, yaitu Kasih di antara remaja.Di atas panggung, ia membuktikan dirinya sebagai penyanyi yang siap jadi bukan melulu dalam dunia rekaman yang umum tahu bahwa di dalam rekaman, penyanyi yang paling tolol pun bisa ditolong oleh alat canggih.Di atas panggung, ia bukan hanya menyanyi lagu-lagu ciptaannya, tetapi juga banyak lagu standar jazz, termasuk Hello Dolly.Dengan menyanyikan lagu-lagu jazz, tahulah orang bahwa ia memang merupakan entertainer yang unggul, yang bahkan tidak bisa disaingi oleh penyanyi-penyanyi yang lebih muda, baik Emilia Contessa ataupun Hetty Koes Endang.Awal mula ia menyanyi adalah semata sebagai rasa syukur kepada Tuhan karena penyakit yang dideritanya di masa kanak.
Ia lahir di Kalimantan Selatan tahun 1937 (sebelumnya sebuah catatan dari koran Semarang menulis kelahirannya adalah 1935). Waktu kecil, ia terganggu dalam belajar, karena setiap kali ke sekolah, badannya diserang semacam demam.Karena gangguan itu, disertai kehidupan keluarganya yang tidak kaya ke sekolah pun harus jalan kaki dengan telanjang kaki, makai a membikin obat sendiri, dan masa bodoh apakah obat itu akan menyembuhkannya, atau malah mematikannya, yaitu bumbu rujak dengan cabe rawit satu genggam.Ternyata ia sembuh, dan tak pernah terserang penyakit itu lagi.Kemudian ia pun menyanyi untuk memuji Tuhan. Tak disadari kebiasaan ini telah menjadikan semacam Latihan dasar yang paling berharga kelak di kemudian hari.Kini ia termasuk salah seorang pencipta lagu dengan kelas tersendiri, yang memang dipisahkan kelasnya dengan Rinto Harahap atau A.Riyanto.Tema lagunya sangat bervariasi untuk tidak berkata kaya: ada yang serius, ada yang setengah main-main, ada yang kocak, ada yang mengundang kritik dan ada pula yang memuja.Ini membuktikan bahwa ia memiliki cukup banyak asam garam disertai visi yang baik.Ia menikah dengan pianis terkenal, Mus Mualim.Dari pernikahannya dengan Mus Mualim ia memperoleh banyak pengetahuan tambahan, di samping Iskandar dan Bing Slamet yang dihormatinya sebagai guru-gurunya.Ia juga muncul dalam banyak film nasional, dan rata-rata film itu bercorak melodramatis dan komik.Ciptaan-ciptaannya yang sangat terkenal adalah Kau tinggalkan daku; Jatuh cinta; Minah gadis dusun; Apanya dong; Cinta. (SUMBER: Japi Tambajong, Ensiklopedi Musik Jilid 2 halaman 260-262, PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1992. KOLEKSI: Museum Musik Indonesia)