Peluncuran Album Geopuisilosofi Ketiga “DIACHRONISM”

0

Andang Bachtiar dan Penyelaras

MUSEUM MUSIK INDONESIA-Sudah 3 tahun berjalan Andang Bachtiar bersama grupnya, ANDANG BACHTIAR DAN PENYELARAS, terus berkarya untuk meramaikan musik Indonesia dengan visi misinya tetap menyebarkan Ilmu Geologi/Ilmu Kebumian dan Mitigasi Bencana ke tengah masyarakat Indonesia lewat musik yang dinamakan dengan musik GEOPUISILOSOFI. Suatu perpaduan dari Geologi, Puisi dan Filosofi. Geologis senior Indonesia yang terdaftar sebagai dosen di Departemen Tehnik Geologi Fakultas Tehnik Universitas Diponegoro Semarang ini selalu menciptakan puisi dan acap kali “pamer” membaca puisi-puisinya saat mengajak para mahasiswanya kuliah lapangan. Puisi-puisi tentang Ilmu geologi yang sarat dengan makna filosofis ini dijadikan musik bersama teman-teman musisi muda Malang.

Selama 3 tahun ini sudah berbagai kota disinggahi untuk melakukan konser. Dari Serpong, Bandung, Malang, Banyuwangi hingga Makasar. Dan yang paling akhir adalah rangkaian Konser Tour 3 Kota, Bandung, Semarang dan Jogjakarta selama awal bulan Mei yang lalu.

Di bulan Juni 2024 ini terbitlah album  GEOPUISILOSOFI ANDANG BACHTIAR DAN PENYELARAS yang ketiga dan diberi judul DIACHRONISM, sebuah istilah dalam Ilmu Geologi.  “DIACHRONISM adalah Musik Geopuisilosofi yang memotret kurun waktu penciptaan yang panjang tetapi dengan bahan-bahan yang berkarakter serupa. ‘Ruang Jiwa’ yang sama dan ‘Waktu Penciptaan’ yang berbeda-beda. Dan tentunya fase Ekspresi yang berwarna-warni,” ungkap Ahmad Nasuha, Manajemen Andang Bachtiar dan Penyelaras (8/6/2024).

Ahmad Nasuha  menambahkan bahwa di dalam istilah Ilmu Geologi sendiri DIACHRONISM yang berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “DIA”, berarti mencakup/melewati dan “CHRONOS” berarti waktu. DIACHRONISM atau endapan diakronik adalah formasi batuan sedimen yang materialnya mempunyai karakter alamiah serupa tetapi bervariasi umur dan lingkungan pengendapannya.

“Album ketiga ini sempat beberapa kali bertukar judul. Ada 10 bakal calon judul lagu yang beberapa di antaranya merupakan judul lagu yang ada pada album ini. Anggota Penyelaras mengusulkan beberapa nama judul album dari judul lagu yang direkam. Akhirnya setelah 2 bulan baru berketetapan untuk menamainya dengan “DIACHRONISM”, nama yang tidak ada sama sekali dalam 13 judul lagu yang direkam dan 10 bakal calon judul album,” jelas Ahmad Nasuha.

Irama di dalam album ini sama sekali berbeda dari 2 album sebelumnya. Kali ini jauh lebih kalem, soft dengan sisi romantisnya. Andang Bahctiar ingin sedikit merubah gaya dari album sebelumnya yang beberapa pendengar merasakan seperti berteriak-teriak tidak puas dengan kritikannya, orang Jawa menyebutnya dengan bengak-bengok. Untuk itu diajaklah sebuah komunitas musik kota Malang,VOICE OF MALANG untuk berkolaborasi. Wahyu Cahyono yang di medsos dan kalangan teman-teman musisi malang dikenal dengan Wahyu KCMT van Hallen mengajak 6 orang teman musisi muda Malang untuk berkolaborasi di album DIACHRONISM ini.

Dengan  sentuhan Penyelaras: Charles Djalu, Endri Wedjo Wanto, Andika Riptayudo Nugroho mengalunlah irama Jazz, Blues, Ballad, Rap, Shuffle, Pop, Country semua ada dalam  album ini. Suasana 1980, 2010, sampai 2020-an terasa di album ini. Oleh karenanya judul yang paling cocok untuk album ini adalah DIACHRONISM. Segala material sedimen dari berbagai environment dan umur: ADA DI DIACHRONIC SEDIMENT.

Pada hari Sabtu,15 Juni 2024 pukul 15.00-18.00 bertempat di Ubud Hotel and Cottages Jl. Bendungan Siguragura, Sukun, Malang, ANDANG BACHTIAR DAN PENYELARAS mengadakan Peluncuran Album Musik GEOPUISILOSOFI. Album ini berisi 13 lagu, yaitu:

  1. (Track 01) Rujuk Pagi  feat. Indra Feriyanto dan Artfani Gemelly
  2. (Track 02) Demi Waktu
  3. (Track 03) 129-295-87
  4. (Track 04) Perspektif feat. Wahyu Cahyono
  5. (Track 05) Cermin 1980
  6. (Track 06) Sajak Sedimentologi Cinta feat. Yonanda Galuh Puspitasari & Iim Hardian Anshory
  7. (Track 07) Catatan untuk Iban feat. Wahyu Cahyono
  8. (Track 08) Pumice (Pumis)
  9. (Track 09) Gelas Kosong (Aksi Reaksi) feat Hery Prapanca
  10. (Track 10) Mimpi musim gugur
  11. (Track 11) Mengajarlah
  12. (Track 12) Manusia batu
  13. (Track 13) Sketsa (Musim Panas Kelima) (feat Nabila Wahyudi)

Dalam waktu dekat ini akan segera beredar dan tayang di kanal-kanal musik digital. Seperti, Spotify, I-Tunes, YouTube Music dan lain-lain.                “Semoga persembahan kami ini menjadi sumbangan bagi kekayaan keaneka-ragaman musik Indonesia sekaligus juga untuk semakin memasyarakatkan Ilmu Geologi/Ilmu Kebumian serta menjadi semacam upaya mitigasi bencana, mengingat kandungan kebumian yang ada di bumi Indonesia sekaligus kebencanaan yang mengintai kita setiap saat,” harap Ahmad Nasuha.(lik)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here