Tentang Kami

Pada tahun 2009 berdiri Galeri Malang Bernyanyi (GMB) yang diinisiasi oleh Komunitas Pecinta Kajoetangan sebagai komunitas para pecinta musik di Kota Malang. GMB bertransformasi menjadi Museum Musik Indonesia (MMI) dan diresmikan oleh Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama Pemerintah Kota Malang pada tahun 2016. Pendiri Yayasan Museum Musik Indonesia adalah Pongki Pamungkas dan Hengki Herwanto.

Koleksi yang ada di Museum Musik Indonesia sebagian besar adalah berupa media rekaman fisik yang berupa: kaset, piringan hitam (vynil) dan cd/vcd/dvd. Keunikan museum ini adalah sebagian besar koleksinya bersumber dari sumbangan masyarakat, tidak saja dari Indonesia tetapi juga dari luar negeri. Pada tahun 2020 MMI telah memperoleh sertifikat sebagai Museum Tipe B dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pengakuan atas usahanya dalam mengkonservasi musik Indonesia dan internasional dalam bentuk koleksi media rekaman. Penghargaan sejenis juga diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI.

Dengan itu, MMI turut meramaikan daftar museum yang dapat dikunjungi di wilayah Malang Raya Bersama belasan museum lain. Bahkan bisa dikatakan bahwa MMI merupakan museum musik pertama yang resmi berdiri di Indonesia dan namanya telah memperoleh pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Sudah sepatutnya Indonesia harus memiliki museum dengan koleksi data dan literasi mengenai keanekaragaman seni musik dari berbagai daerah di seluruh nusantara. Namun bagaimana pun – dikarenakan manajemen sumber daya manusia dan dana yang masih terbatas – maka MMI masih harus bergantung pada sistem donasi dan tenaga sukarela untuk tetap beroperasi.

Museum Musik Indonesia

Alamat :
Gedung Kesenian Gajayana Lantai 2.
Jl.Nusakambangan no.19, Kota Malang. 65117

Jam Buka = Selasa – Minggu, Pukul 10.00 – 17.00 WIB
(Hari Senin dan Hari Libur Nasional TUTUP)

Harga Tiket Masuk = Rp 10.000/orang